malam ini Foxtrot akan membahas, bagaimana AK-47 telah menjadi Budaya sekaligus kutukan di benua Afrika. AK-47 telah "kutukan" bagi Afrika sebagaimana penyakit kesehatan yang sejak dulu sudah menggerogoti Afrika Tidak hanya di negara-negara yang kita sering dengar, seperti Somalia, Kenya, Uganda, Angola, Kongo, dan Sudan namun masih banyak lagi.
Ketersediaan senjata api yang murah dan banyak telah menjadikan tingkat pembunuhan di Afrika, per kapita, sepuluh kali dari Amerika Serikat . Kedatangan jutaan AK-47 ke Afrika diawali dari surplusnya beberapa juta senapan serbu AK-47 ketika Perang Dingin telah berakhir . Puluhan juta AK-47 yang dikumpulkan oleh pemerintah Komunis selama bertahun-tahun tiba-tiba dijual ketika kediktatoran jatuh&terpecah belah .
Semua karena pasar senjata kala itu mengalami titik jenuh. Yang tersisa hanyalah pasar Afrika namun itupun harus dijual dengan murah , Bayangkan saja, dalam suatu transaksi, bisa saja Anda mendapatkan sepucuk AK-47 dengan harga 20 US dolar saja. Perang suku yang umum terjadi di afrika, telah menjadi ancaman serius sejak AK-47 datang ke Benua Afrika dahulu, anggota suku afrika menggunakan tombak dan panah untuk bertempur. namun sejak tahun 1990an, mereka diperkenalkan dengan AK-47 .
Pencurian ternak antarsuku yang biasa terjadi di afrika dan hanya bersifat "iseng" telah menjadi urusan serius sejak kehadiran AK-47 . Akibat dari AK-47 yang murah, anak-anak usia 10-14 tahun pun dijadikan tentara. Sebuah perkembangan baru dari senjata tradisional . Sekarang, jika Anda bisa mengangkat dan menarik pelatuk AK-47 yang beratnya 4,5 kg, maka Anda sudah bisa menjadi pembunuh . Fenomena tentara anak-anak menjadi umum, para panglima perang menculik anak-anak dan mencuci otak mereka dengan cepat utk dijadikan tentara . Puluhan juta penduduk Afrika meninggalkan rumah mereka untuk menghindari teror, dan banyak dari pengungsi yang meninggal karena kelaparan
Serba salah, bertahan adalah mati dan mengungsi juga sama dengan menjemput kematian , Ini merupakan ketakutan terbesar yang menggangu masyarakat dan perekonomian yang mana mereka selalu dihadapkan dengan laras AK-47 yang murah