Untuk mendukung rencana pemerintah mengembangkan kendaraan berenergi listrik, PT PLN (Persero) menyiapkan 24 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang dinyalakan dengan koin. Dalam 15 menit, pengguna SPLU ini bisa memperoleh listrik sebesar 5.500 VA cukup dengan koin Rp 500.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan sekaligus pemanfaatan perdana Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pertama di Indonesia. SPLU ini mampu menyalurkan listrik sampai dengan 32 A atau 7040 VA guna memenuhi kebutuhan salah satunya mobil listrik ke depannya.
Untuk tahap pertama ini, akan dibuat 24 SPLU di Jakarta dulu. Saat ini disetting untuk 5500 VA per 15 menit dengan koin 500 rupiah. SPLU koin ini bisa menggunakan koin Rp 1000 untuk 30 menit, Rp 200 untuk 6 menit, dan Rp 100 untuk 3 menit masa pengisian.
Ke depannya, SPLU-PLN ini akan dikembangkan lebih lanjut, khususnya terkait dengan sistem pembayaran dari koin menjadi uang kertas atau elektronik.
Untuk pembuatan satu SPLU dibutuhkan anggaran kurang dari Rp 5 juta. Tahap awal, ke-24 SPLU ini akan diletakkan pada sekitar 10 titik, seperti di Kantor Kementerian BUMN sebanyak 2 buah, Kantor Kementerian ESDM sebanyak 2 buah, Kantor Dirjen Ketenagalistrikan sebanyak 1 buah, Kantor PLN Bulungan sebanyak 1 buah, Kantor PLN Mampang sebanyak 1 buah, Kantor PLN Ciputat sebanyak 1 buah, Kantor PLN Gambir, Kantor PLN Tanjung Priok, Kantor PLN Lenteng Agung, dan Kantor PLN Pasar Minggu. Jadi nanti ditambah lagi sesuai kebutuhan.
Nantinya, pihak PLN akan bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memproduksi sepeda listrik sehingga di tiap sekolah yang menggunakan kendaraan listrik ini memiliki SPLU.
PLN mentriger supaya SMK lebih produktf lagi karena kebutuhan sepeda, motor, mobil listrik. Dengan adanya sepeda listrik dibuat di Indonesia, masyarakat tergerak mengganti kendaraannya yang berbahan bakar minyak.