
Ternyata Ulama Tong Sam Cong yang hidup di zaman Dinasti Tong (618-907 M) setelah Nabi Muhammad saw (570-633 M) adalah seorang muslim/Islam, bukan pengikut Budha/Nabi Gautama seperti anggapan sebagian orang.
Minimal ada 3 alasan yang menguatkan argumen bahwa beliau adalah seorang muslim yang taat lagi saleh, sehingga sela bersusah payah selama 17 tahun mengembara untuk menjemput kitab suci di Barat setelah mendengar berita dari para pedagang jalur sutera (jalur perdagangan sutera telah berlangsung sebelum Masehi).

Kedua : Jarak Ulama Tong (abad ke 7 M) dan Budha Sidharta Gautama (5 abad SM) +- 1200 tahun, jadi tidak bisa dikatakan baru lagi sebab sudah lebih dari seribu tahun.
Adapun hari ini kita membaca atau menonton kisah Kera Sakti pada perjalanan Tong Sam Cong itu hanyalah kisah fiktif yang disuguhkan oleh penulis yang bertujuan untuk menentang atau menyindir pemerintahan bangsa Mancuria pada saat itu yang sedang memerintah Cina.
Jadi pada cerita Kera Sakti ada monyet, babi dan kerbau itu sebenarnya tidak ada sama sekali/bohong besar dan ingat, di Jepang cerita ini menjadi Son Goku atau Dragon Ball. Sekarang malah cerita Kera Sakti di ceritakan di Amerika. Ingat, salah satu cara/bentuk penjajahan kebudayaan atau sejarah adalah lewat cerita/komik.

Di akhir cerita Kera Sakti, tidak diceritakan kitab apa yang diambil atau di peroleh, sebab kalau produser mau menceritakan sejarah yang sebenarnya bahwa kitab yang mereka cari adalah Alquran, maka akan bubarlah keyakinan non Islam dari agamanya yang sekarang dan cerita/film tersebut tidak akan lalu terjual sehingga produser film tidak akan dapat memperoleh keuntungan alias rugi.
Sebab umumnya orang Han/orang keturunan Cina tidak akan tertarik menontonnya karena tidak sesuai dengan kepercayaannya dan umat Islam pun belum tentu akan tertarik menontonya karena masih ada masalah kesukuan/assobiah sebab datang dari daerah Timur/Cina bukan dari Barat/Arab serta masalah ilmu Tauhidologi.

Lihat yg lebih 'menarik' di sini !