PUNE-Wisbenbae - Savita, Monisha, dan Savitri Sangli hidup di sebuah desa yang terletak di wilayah bagian tengah India. Penyakit yang diderita ketiga kakak beradik itu merupakan penyakit langka yakni, sindrom manusia serigala.
Ketiga dari mereka pun merana dan mendambakan kesembuhan.
Sindrom manusia serigala seringkali disebut dengan nama Hypertrichosis universalis, sebuah mutasi genetis penyakit itu akhirnya membuat tubuh dari ketiga perempuan India dipenuhi bulu, begitu pula wajahnya. Mereka pun menginginkan kesembuhan karena kelak mereka akan menikah di masa yang akan datang.
Savita dan dua saudarinya merupakan putri dari Anita Sambhaji Raut. Anita dikaruniai enam orang anak, namun hanya tiga yang menderita sindrom manusia serigala.
Penyakit itu diwariskan oleh suami Anita yang sudah wafat. Pada usianya yang saat itu masih 12 tahun, Anita menikah dipaksa dengan manusia serigala tersebut. Anita mengakui bila pada saat itu dirinya tidak menikahi manusia serigala itu, dia akan dibunuh.
"Saya baru saja mengetahui siapa suami saya pada di hari pernikahan saya. Dia memiliki bulu di wajahnya, telinganya, dan sekujur tubuhnya. Saat itu, saya masih sangat muda, saya tidak tahu siapa dia. Saya pun tidak mengetahui apa maksud dari pernikahan ini," ujar Anita, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (9/2/2012).
"Ketika saya membawa Savita kecil keluar dari rumah, para warga langsung berteriak, seolah saya menggendong monster. Saya pun memberi tahu para warga bahwa wajah putri saya ditumbuhi rambut," imbuhnya.
Anita saat ini sudah tampak putus asa karena harus mendanai operasi laser terhadap putrinya guna menjadikan mereka selayaknya manusia pada umumnya. Dana yang dibutuhkan untuk operasi itu bahkan mencapai GBP4.500 atau sekira Rp63 juta.
Saat ini, Savita kerap menggunakan krim untuk mencegah pertumbuhan rambut di wajahnya. Bagi keluarga Sangli, pernikahan tampaknya tidak akan menjadi pilihan karena hal itu akan mewariskan penyakit manusia serigala di generasi penerus.
Post a Comment Blogger Facebook