Kecelakaan maut yang terjadi di daerah Tugu Tani menyisakan duka yang mendalam bagi para kerabat korban dan seluruh warga Indonesia juga bersimpati dengan kejadian yang memilukan ini.
Ketika melihat video amatir yang beredar di internet, ada salah salah satu peristiwa yang membuat hati saya sangat tersentuh. Dalam salah satu cuplikan video tersebut terlihat seorang ayah membawa anaknya yang bernama Yusuf (2,5 tahun) telah terbujur kaku dalam gendongannya, ayah Yusuf berusaha memberikan dot berisi air susu kepadanya.
Saya tidak habis pikir melihat cuplikan video tersebut, "Lha orang adeknya udah meninggal kok masih mau dikasih minum susu?".
Ayah Yusuf seakan tidak percaya bahwa putranya yang baru berusia 2,5 tahun ini telah meninggal.
Dari beberapa informasi, saat tertabrak, Yusuf bahkan berada dalam pelukan dan gendongan orang tuanya yang akhirnya terpental kemudian mengalami gegar otak berat.
Mengenai pelaku, Afriani Susanti, pengemudi yang memakai narkoba dan telah menewaskan 9 orang tersebut seolah tidak menyesal atas perbuatan berbahaya yang dilakukannya sehingga menewaskan pengguna jalan lainnya.
Apriani Susanti ( Pelaku Penabrakan )
Terlihat dari ekspresi wajahnya, Afriani Susanti seolah acuh dan tak peduli meski telah menghabisi nyawa 9 orang. Bagai pembunuh berdarah dingin, sikapnya pun sampai saat ini tetap tertutup dan dingin.
Para kerabat korban menuntut agar Apriani Susanti untuk segera dihukum yang seberat - beratnya sesuai dengan tindakan yang telah dilakukannya. Apriani Susanti menabrak rombongan pejalan kaki yang ada di tepi jalan (trotoar) dengan menggunakan mobil xenia, dia bahkan sama sekali tidak menginjak pedal rem karena saat itu Apriani Susanti masih teler dalam pengaruh sabu - sabu dan ekstasi, hasilnya, belasan orang terlempar bagai permainan bowling tertabrak bolanya.
Kerabat korban mengancam, jika Apriani Susanti hanya dihukum ringan, mereka akan berdemo. Menurut mereka, minimal hukuman penjara seumur hidup untuk Apriani Susanti.
Post a Comment Blogger Facebook