Salah satu aset wisata dunia yang paling terkenal yaitu Taj Mahal akan segera runtuh dalam waktu lima tahun kedepan jika tidak segera diambil tindakan untuk menopang pondasinya, menurut para aktivis.
Para aktivis tersebut percaya bahwa telah rapuh dan akan segera hancur. Hal ini ditandai dengan celah yang muncul pada salah satu bagian dari makam, serta empat menara yang mengelilingi monumen ini menunjukkan tanda-tanda miring.
Sebuah kelompok aktivis yang terdiri dari sejarawan, aktivis lingkungan dan politisi, mengatakan bahwa waktu semakin sempit untuk mencari jalan keluar untuk krisis ini.
“Jika krisis tidak segera ditangani, Taj Mahal akan runtuh dalam waktu dua atau lima tahun.” tutur Ramshankar Katheria, anggota parlemen Agra yang memimpin kampanye ini.
Menurut Katheria, keajaiban arsitektur dunia ini mulai kehilangan kilaunya, dan jika ini terus berlanjut, menara Taj Mahal juga akan runtuh karena pondasi kayu, mulai membusuk karena kekurangan air.
“Tidak ada yang telah diizinkan untuk melihat dasar Taj Mahal selama tiga dekade terakhir. Jika semuanya baik-baik saja, kenapa harus disembunyikan,” tegasnya.
Profesor Ram Nath, seorang sejarawan yang merupakan salah satu otoritas terkemuka di dunia pada Taj Mahal, mengatakan, Taj Mahal berdiri di tepi sungai Yamuna yang kini telah mengering.
“Ini tidak pernah diantisipasi oleh pembangunnya. Sungai merupakan unsur penting dari desain arsitektur tersebut, dan jika sungai mati maka Taj Mahal tidak mampu bertahan.” jelasnya.
Diketahui, sungai Yamuna merupakan korban dari melonjaknya pertumbuhan di India. Dimana sejumlah besar industri bisnis mengambil air dari hulu sungai Yamuna, hal ini juga diperparah dengan meningkatnya polusi akibat penebangan pohon guna membuat jalan baru.
Pohon-pohon ini sebenarnya melindungi kota dari dampak terburuk badai debu biasa melanda daerah ini, dan sekarang tanpa adanya pelindung alam tersebut, badai debu dapat menghantam Taj Mahal tanpa hambatan apapun.
“Taj telah diselimuti oleh tabir debu selama beberapa tahun terakhir. Setiap tahun, ketinggian air turun 1,5 meter, ini menimbulkan kekhawatiran bahwa penurunan debit air dapat mengubah seluruh area menjadi tandus.” ungkap Katheria.
Katheria mengatakan diperlukan biaya sebesar 980 miliar untuk membangun sebuah bendungan di sungai Yamuna.
Aktivis lingkungan juga percaya bahwa kampanye penanaman pohon dan jaringan pipa air dapat memperbaiki situasi.
Sementara itu, pemerintah India telah membentuk badan untuk menangani pelestarian Taj Mahal. Seorang pejabat yang terhubung dengan delapan proyek tersebut mengatakan bahwa pemerintah daerah dan nasional sekarang bekerja sama untuk menangani masalah ini.
“Proyek-proyek ini telah tertahan sejak tahun 2003 karena kekurangan dana.” tutur BB Awasthi, petugas daerah dari Dewan Pengendalian Polusi Uttar Pradesh.
Makam marmer berusia 358 tahun ini dibangun oleh Kaisar Mogul, Shah Jahan yang berduka dengan kematian isterinya Mumtaz Mahal saat melahirkan, dan bangunan ini merupakan daya tarik wisata paling terkenal India, yang setiap tahunnya membawa lebih dari empat juta pengunjung ke kota Agra.
Post a Comment Blogger Facebook