GuidePedia

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru


Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru merupakan perwakilan hutan musim semi-peluruh dataran rendah yang tersisa di Sumba. Sebagian besar kawasan hutan di taman nasional tersebut berupa tebing-tebing terjal, yang muncul mulai dari permukaan laut sampai ketinggian 600 meter.

Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru memiliki keanekaragaman jenis bernilai tinggi yaitu sekitar 118 jenis tumbuhan diantaranya suren (Toona sureni), taduk (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), pulai (Alstonia scholaris), asam (Tamarindus indica), kemiri (Aleurites moluccana), jambu hutan (Syzygium sp.), cemara gunung (Casuarina sp.), dan lantana (Lantana camara).

Satwa yang ada pada kawasan taman nasional ini sebanyak 87 jenis burung termasuk 7 jenis endemik pulau Sumba yaitu kakatua cempaka (Cacatua sulphurea citrinocristata), julang Sumba (Rhyticeros everetti), punai Sumba (Treron teysmannii), sikatan Sumba (Ficedula harterti), kepodang-sungu Sumba (Coracina dohertyi), dan madu Sumba (Nectarinia buettikoferi). Burung julang sumba dan kakatua cempaka merupakan burung yang paling langka dan terancam punah khususnya di Pulau Sumba.

Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru memiliki 57 jenis kupu-kupu termasuk tujuh endemik Pulau Sumba yaitu Papilio neumoegenii, Ideopsis oberthurii, Delias fasciata, Junonia adulatrix, Athyma karita, Sumalia chilo, dan Elimnia amoena.

Manupeu-Tanah Daru belum lama ditunjuk sebagai Taman Nasional, sehingga fasilitas untuk pengunjung masih sangat terbatas. Fasilitas yang tersedia berupa homestay yang dikelola oleh masyarakat sekitar taman nasional.

Potensi Wisata Alam
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru (TNMT) secara geografis terletak pada 9°35’ - 9°53’ LS, 119°29’ - 119°53’ BT berada pada ketinggian 0-918 m yang dibatasi oleh sebelah Utara Kecamatan Umbu Ratunggay Barat, Desa Maradesa (Kabupaten Sumba Tengah), sebelah Selatan Samudera Indonesia, sebelah Barat Kecamatan Wanokaka, Desa Katikuloku (Kabupaten Sumba barat), dan sebelah Timur Kecamatan Lewa (Kabupaten Sumba Timur). Sedangkan secara administratif kawasan TNMT berada pada tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. TNMT berdasarkan SK Menhut Nomor SK.576/Kpts-II/98 memiliki luas 87.984,09 hektar. Kawasan ini memiliki tipe-tipe vegetasi berupa hutan primer, hutan sekunder yang juga umumnya merupakan hutan musim, padang alang-alang dan semak, maupun padang rumput dan bekas lahan pertanian masyarakat yang telah ditinggalkan. Tipe habitat hutan juga cukup bervariasi, seperti hutan pantai dan mangrove di sebagian pesisir dan muara sungai. Namun sebagian besar merupakan hutan dataran rendah (0-950 meter di atas permukaan laut) dalam bentuk blok hutan utuh/besar ataupun.

Potensi-potensi wisata alam di taman nasional Manupeu Tanah Daru sangat beraneka ragam diantara nya adalah :
Air Terjun Laipopu:

Air terjun yang berada di kawasan TNMT ini mempunyai keunggulan berupa keindahan dari lintasan air yang bertingkat-tingkat sehingga menebarkan butiran air ke berbagai arah. Debit air yang selalu stabil di sepanjang musim menyusun indahnya lumut dan tumbuhan yang menghijau di sekitar objek air terjun.

Hal yang dapat dilakukan adalah menikmati indahnya air terjun dengan berfoto, melakukan pijat air dan merasakan dinginnya air dengan mandi pada sekitar air terjun yang relatif aman bagi pengunjung.

Perjalanan menuju air terjun Laipopu ini memberikan tantangan tersendiri dimana setiap wisatawan yang akan mencapai objek ini dihadapkan pada jembatan gantung yang terbuat dari bambu, menyusuri lintasan berair dan melewati tegakan yang tersusun dari pohon-pohon berkayu. untuk mencapai Air Terjun Laipopu dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari pemukiman penduduk melalui trail yang variatif.

potensi lain yang dapat dinikmati wisatawan adalah habitat burung kakatua,bentang sawah dan hasil kerajinan masyarakat desaKatikuloku berupa kain tenun dan anyaman.

Akses menuju lokasi air terjun relatif mudah, dari Waikabubak dapat menuju Desa Katikuloku dengan angkutan umum selama kurang lebih 60 menit. Jalan yang dilalui berupa jalan aspal dan jalan perkerasan. Sedangkan wisatawan dari Kota Waingapu dapat melalui rute Waingapu-Waikabubak-Katikuloku dengan menggunakan jalan darat.

Air Terjun Matayangu:

Terletak dekat dengan Desa manurara dan merupakan sebuah tempat bagi orang Marapu beribadah dan dikeramatkan. matayangu berarti "berhenti disini", tempat ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya arwah-arwah leluhur orang Marapu.Air terjun ini menyuguhkan keindahan air terjun setinggi 100 m dengan susunan bebatuan dibawahnya yang membentuk kolam-kolam kecil yang dapat digunakan untuk pemandian. selain itu, air terjun ini menyimpan history/cerita tentang makam lama yang tersembunyi pada sebuah gua kecil yang letaknya di balik air terjunnya. gua tersebut diyakini sebagai makam lama yang menyimpan benda-benda bersejarah.

Perjalanan menuju melewati padang savana dan hutan primer selama kurang lebih 1 jam 30 menit, dimana pengunjung dapat menyaksikan sarang aktif dari jenis-jenis burung paruh bengkok sepert Kakatua jambul-jingga dan Nuri bayan.

Pengunjung dapat melakukan aktivitas berendam, mandi atau sekedar duduk-duduk di atas bebatuan disekitar air terjun. Bebatuan disekitar air terjun berfungsi sebagai penahan air dan sekat-sekat. Kelembaban yang tinggi menyebabkan bebatuan banyak ditumbuhi oleh vegetasi lumut.

Akses menuju lokasi dapat ditempuh dengan jalan darat melalui rute Waikabubak-Waibakul (Kab. Sumba Tengah) - Desa Manurara berupa jalan aspal dan perkerasan. Sedangkan wisatawan dari Kota Waingapu dapat melalui rute Waingapu-Waibakul-Desa Manurara.


Barisan pantai Konda Maloba terletak di Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah merupakan obyek wisata dengan pesona yang berbeda, ombaknya begitu tenang sehingga membuat aktivitas disekitarnya menjadi nyaman. Laut yang tenang dengan air laut yang jernih, menjadi tempat bermain berbagai jenis ikan. Gargahing, kerapu merah dan putih serta berbagai jenis ikan lain terdapat di lautan itu.

Di pantai ini, juga menyimpan misteri sebuah batu kubur pada pulau kecil yang berada kurang lebih 2 mil dari pantai itu. Kubur yang disebut ‘Kubur Appu Ladu’ (nenek matahari), ini belum banyak orang yang tahu. Untuk menikmati indahnya panorama alam dengan deburan ombak yang memutih, kita bisa mengikuti jalur jalan Taman Mas, lokasi pemukiman masyarakat adat terpencil, juga melalui Pantai Wanokaka, di Kabupaten Sumba Barat.

Bentuk pantai ini landai dan memiliki garis pantai yang panjang. Di bagian luar pantai ini terdapat hutan mangrove yang merukapan habitat berkembang biaknya udang,kepiting dan burung-burung laut.

Beberapa barisan pantai di wilayah Konda Maloba yaitu : Pantai Maloba, Pantai Aili, Pantai Marabakul, Pantai Hipi dan Pantai Konda.

Akses menuju wilayah ini dapat ditempuh dengan jalan darat melalui Waikabubak-Waibakul-Taman Mas-Dusun Maloba atau Dusun Konda dan jalan darat merupakan kombinasi aspal dan perkerasan melintasi kawasan Taman Nasional.


Pantai yang merupakan salah satu barisan pantai di kawasan Konda Maloba dengan pesona pasir putih yang menawan. Pengunjung dapat menikmati butiran pasir putih di sepanjang pantai, butirannya yang halus menampak kesan eksotis di pantai ini.Pengunjung dapat bermain pasir dan berjemur di pantai ini.

Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Beli yuk ?

 
Top