GuidePedia

0



Mengemil atau makan sambil mengemudi sudah jadi kebiasaan banyak pengendara mobil. Namun perlu hati-hati, mengemil di kendaraan meningkatkan risiko kesehatan terkait keracunan makanan, infeksi kulit hingga muntah.

Survei yang dilakukan perusahaan survei One Poll menemukan 70 persen pengemudi mengaku makan atau minum di mobil. Lebih dari setengahnya mengakui meninggalkan sisa makanan dan minuman dalam kendaraan.


Satu dari dua pengemudi membersihkan bagian dalam mobil kurang dari sekali sebulan. Hampir setengahnya menumpahkan makanan atau minuman dalam kendaraan mereka. Sementara sepertiga mengaku membawa serta hewan dalam mobil mereka.

Dr Anthony Hilton, Pakar mikrobiologi di Aston University mengungkapkan bahwa perilaku dalam kendaraan membawa bibit penyakit.

"Banyak orang yang sadar makan di toilet sangat kotor. Namun, mereka tak tahu bahwa makan dari dashboard mobil memiliki bahaya yang sama. Saat cuaca lebih hangat, jangan meninggalkan sisa makanan di mobil yang dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri seperti Staphylococcus dan Bacillus cereus," katanya seperti dikutip dari Mail Online.

Ilmuwan menemukan sebuah mobil keluarga mengandung bakteri Bacillus cereus dan Staphylococus pada bagian interior, termasuk roda kemudi, persneling dan pegangan pintu. Staphylococcus menular dan mengakibatkan infeksi kulit seperti impetigo dan keracunan makanan.

Sedangkan Bacillus cereus merupakan bakteri yang membentuk spora hingga kondisi ideal terjadinya pemanasan mobil, memarkir mobil dalam cahaya matahari dan meninggalkan makanan dalam mobil. Satu-satunya cara adalah menghindari makan dalam mobil serta membersihkan secara teratur.

Dr. Hilton, Anggota Masyarakat Mikrobiologi Terapan memperingatkan agar orang yang memperlakukan mobil seperti rumah harus mempertahankan kebersihan mobil sama seperti rumah. Mobil sebaiknya dibersihkan sekali seminggu.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top