DUMAI--Pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau (Unri) menyatakan, sisik trenggiling (Manis javanica) mengandung zat aktif Tramadol Hcl. Ini merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada bahan psikotropika jenis sabu-sabu.
Trenggiling shabu....
''Tramadol HCl juga merupakan zat aktif salah satu obat analgesik yang digunakan untuk mengatasi nyeri hebat, baik akut atau kronis dan nyeri pascaoperasi,'' ujar pakar lingkungan dan kesehatan UR, Ariful Amri, belum lama ini. Trenggiling merupakan binatang pemakan semut atau dalam bahasa asing dikenal dengan anteater.
Karena itu, menurut Ariful, di dalam tubuh trenggiling terdapat unsur yang dapat menjaga kekebalan tubuh (antibodi) yang sangat tinggi. Ariful mengatakan, hal itu bisa dilihat dari sisik trenggiling yang dapat melindungi tubuh binatang tak bergigi itu. ''Percaya atau tidak, di negara asing seperti Singapura, sisik trenggiling dijual dengan harga jutaan, bahkan puluhan juta per kilogramnya. Ada kabar kalau di sana sisik trenggiling digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan berdosis tinggi termasuk psikotropika jenis sabu-sabu,'' ujarnya.
Ia mengatakan, banyak metode yang digunakan untuk membuat tablet lepas lambat yang juga terdapat pada obat-obatan psikotropika. Salah satunya, dengan menggunakan sistem matriks, di mana obat bercampur homogen dengan bahan matriks. Matriks etil selulosa menurut Ariful, adalah matriks yang tidak larut di dalam air dan memberi rintang untuk penetrasi cairan kedalam matriks. Sekalian itu, difusi obat akan menjadi lambat.
Post a Comment Blogger Facebook