Diantara sembilan saudara yang menyertai kelahiran jabang bayi, Kakang
Kawah dan Adhi Ari-ari adalah yang paling dikenal. Kedua saudara ini
selalu disebut pada saat doa permohonan bagi si bayi tersebut, bahkan
hingga sampai dewasa, menikah dan sampai menjadi orangtua. Kakang Kawah.
Disebut kakang karena lahir lebih dahulu dari jabang bayi. Kawah adalah
banyu kawah. Wujudnya air, fungsinya membasahi dan membuat licin
vagina, agar jabang bayi yang akan keluar lewat jalan tersebut dapat
lancar, dan kulit bayi yang masih halus sekali tidak luka karenanya.
Oleh
karena perannya menyiapkan dan membuka jalan untuk kelahiran, maka
kemudian banyu kawah tersebut diadakan keberadaannya dan dianggap
sebagai saudara tua dari si bayi, dengan sebutan Kakang Kawah. Dalam
kehidupan selanjutnya, Kakang Kawah didudukan sebagai kepanjangan Tangan
Tuhan yang dapat disambat-sebuti atau dimintai pertolongan untuk
membantu memecahkan persoalan-persoalan kehidupan.
Pada saat
proses kelahiran berlangsung, si ibu yang melahirkan membutuhkan kain
jarit untuk dipakai sebagai alas untuk menampung air dan darah yang
keluar dari vagina si ibu. Kain jarit tersebut dinamakan kopohan, arti
kata kopoh atau basah.
Setelah selesai proses kelahiran, kain
Kopohan ini dicuci, yang mencuci diberi upah uang lalu disimpan, tidak
boleh dipakai harian, kecuali jika si bayi sedang sakit, kain Kopohan
tersebut dapat di selimutkan si bayi. Atau dipakai besuk kalau si ibu
mempunyai anak lagi.
Adhi Ari-Ari. disebut Adhi karena lahirnya
menyusul setelah jabang bayi. Ari-ari adalah gumpalan daging lunak, yang
sebelumya menjadi tempat jabang bayi.tumbuh dari janin hingga menjadi
bayi. Ketika tiba saatnya kelahiran, bayi tersebut lahir keluar diikutti
oleh Ari-ari. Antara Bayi dan Ari-ari digandengkan oleh tali pusar.
Jika proses kelahirannya di rumah dan ditangani oleh Dukun Bayi atau
semacam bidan tradisional, tali pusar tersebut dipotong dengan
menggunakan welat, yaitu kulit bambu hitam dan dilandasi dengan kunyit.
Setelah
pemotongan tali pusar, ari-ari tersebut dirumat, diopeni, dirawat
khusus, ditempatkan dalam kendhil baru dari tanah liat yang di beri alas
daun senthe. Setelah ari-ari dimasukan, di atasnya diberi: kembang
boreh, minyak wangi, kunir bekas untuk alas memotong tali pusar, welat
alat pemotong tali pusar, tulisan Jawa, Arab, Latin, uang sagobang,
garam, jarum, jahit, benang, gereh, pethek, gantal, dan kemiri.
Barang-barang tersebut setelah dimasukkan ke dalam kendhil dan kemudian
ditutup rapat dengan cowek tanah liat, lalu dibungkus kain mori putih.
Pada
umumnya ari-ari tersebut di tanam di tanah pada pintu utama rumah
sebelah kanan. Sebaiknya yang melakukan adalah bapaknya si bayi dengan
pakaian Jawa lengkap dengan memakai keris.
Ada ari ari yang tidak
ditanam, tetapi dilabuh di sungai. Ada lagi yang digantungkan di pojok
rumah sebelah luar. Setelah sibayi besar, Ari-ari yang digantung
tersebut dilabuh di sungai oleh sibayi yang sudah menjadi besar.
Oleh
karena perannya yang pokok, mulai dari pertumbuhan janin hingga menjadi
bentuk bayi secara utuh, Ari-ari tersebut dianggap sebagai saudara muda
dari si bayi dengan sebutan Adhi Ari-ari. Seperti juga Kakang Kawah,
Adhi Ari-ari ini dalam kehidupan jabang bayi selanjutnya, didudukan
sebagai kepanjangan Tangan Tuhan yang dapat disambat-sebuti atau
dimintai pertolongan untuk membantu memecahkan persoalan-persoalan
kehidupan.
Pada peringatan weton atau hari dan pasaran kelahiran
si bayi, yang terjadi setiap 35 hari atau selapan, si jabang bayi
dibuatkan jenang among-among. Jenang among-among tersebut dimaksudkan
sebagai ucapan syukur atas keselamatan si bayi dan untuk ngemong-mongi
atau memelihara dan menjaga si jabang bayi selanjutnya. Yang
disambat-sebuti adalah Tuhan, namun dikarenakan Kakang Kawah dan Adhi
Ari-ari adalah kepanjangan tangan-Nya maka Kakang Kawah dan Adhi Ari-ari
berada dalam wilayah karya penjagaan Tuhan terhadap si bayi. Bahkan
sebagai saudara hubungan antara si bayi dengan Kakang Kawah serta Adhi
Ari-ari lebih akrab, seperti permohonan yang diucapkan pada saat membuat
jenang among-among :
jaganen aku sadina sawengi,
supaya slamet tumeka awakku,
sluman-slumun slamet
tan kena bebaya saka kersaning Allah"
Kakang
Kawah dan adhi ari-ari ini dalam ilmu kasepuhan bisa didaya gunakan
dalam membantu permasalahan hidup,karena mereka ada dalam diri kita
masing-masing maka jika saudaranya meminta bantuan tentunya mereka akan
membantu apa yang menjadi keinginan saudaranya. Ada pula yang menyebut
Qorin/Khodam Pendamping/Perewangan Urip/dsb,namun yang perlu diketahui
Kakang Kawah Adhi Ari-ari adalah saudara/pendamping ghaib anugerah Ilahi
yang sudah diberikan pada kita guna mendampingi, menjaga, melantari
permohonan / permintaan kita pada Sang Hyang Maha Kuasa agar segera
terwujud.
Dengan Kunci Ilmu tertentu saudara ghaib ini bisa mampu
membantu menyelesaikan permasalahan hidup baik urusan
jodoh,rezeki,cinta asmara,keselamatan,bahkan sampai urusan
kekayaan/membantu melunasi hutang yang menumpuk agar terselesaikan.
Jarang seseorang dijazaman modern ini mengetahui/memiliki keilmuan dalam
membangkitkan potensi saudara ghaib anugerah Allah SWT tersebut. Bahkan
Paranormal belumlah lengkap/sempurna ilmunya jika belum menguasai ilmu
Kakang Kawah Adhi ari-ari.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook