KEBENARAN al-Qur’an tak dapat dibantah lagi, bahkan banyak orang
non-Muslim menjadi Muallaf setelah menelaah ayat-ayat al-Qur’an. Ini
pula yang dialami oleh beberapa ahli biologi asal Jepang yang menyatakan
memeluk Islam, setelah al-Quran menguatkan hasil riset dan penelitian
mereka.
Awal mula mereka memeluk Islam dimulai dari sebuah riset
mengenai zat bernama methalonids. Zat protein ini keluar dari otak
manusia dan binatang dalam jumlah yang sedikit.
Zat methalonids
sangat penting bagi tubuh manusia dan dapat mengurangi kolesterol.
Selain itu, zat ini juga berguna untuk menguatkan jantung dan memperkuat
sistem pernapasan.
Zat methalonids akan diproduksi dalam jumlah
yang lebih banyak setelah usia 15 tahun hingga 35 tahun. Setelah usia
ini hingga usia 60 tahun, produksi zat ini akan berkurang kembali.
Dengan demikian, zat methalonids termasuk zat langka dalam tubuh
manusia. Dalam tubuh binatang, zat ini juga ditemukan sangat sedikit.
Untuk itu, para periset Jepang berusaha menemukan zat methalonids dalam buah-buahan, dan mereka hanya menemukan dalam dua jenis buah yaitu dari buah tin dan zaitun, yang sudah disebutkan dalam al-Quran sejak berabad-abad lalu.
Menurut riset, diketahui jika mengonsumsi
salah satu dari dua buah tersebut tidak akan membuahkan hasil yang
diharapkan. Menurut mereka, jika satu biji buah tin dicampur menjadi
satu dengan enam biji buah zaitun, maka hasil yang diharapkan dapat
tercapai dengan baik.
Pada suatu saat, para periset Jepang ini
berhubungan dengan seorang dokter berkebangsaan Arab Saudi. Dokter Saudi
ini meneliti penggunaan kata tin dan zaitun dalam al-Quran. Ia
menemukan kata “tin” disebutkan sebanyak satu kali dan kata “zaitun”
secara tegas sebanyak enam kali dan satu kali secara implisit. Akhirnya,
dokter ini mengirimkan seluruh informasi dari al-Quran kepada mereka,
dan setelah yakin atas akurasi informasi, mereka pun menyatakan memeluk
Islam.
Lihat yg lebih 'seru' di sini !
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook