“Apalagi jika kebijakan pemerintah daerah yang tak sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat,” ujar Gandung, saat memberi orasi dalam acara deklarasi relawan pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Sabtu, 14 Juni 2014.
Ia menanggapi program ekonomi Jokowi yakni penerapan kontrol ketat atas anggaran pemerintah daerah yang tersirat dalam debat calon presiden pertama beberapa waktu lalu. Politik anggaran yang mengusung prinsip reward and punishment ala Jokowi itu bertujuan agar pemerintah daerah dapat memaksimalkan pengelolaan anggaran sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Pengelolaan anggaran secara maksimal sampai lapis terbawah itu diperlukan agar anggaran tidak lagi hanya dinikmati oleh segelintir elite. Politik anggaran ini bisa diterapkan karena alokasi anggaran pusat ke daerah selama ini dominasinya masih cukup besar, yakni mencapai 85 persen.
Nah, konsep Jokowi itu pula yang dinilai otoriter dan sangat berbeda dengan yang dibawa calon presiden lainnya, Prabowo Subianto, yang akan mengandalkan dialog dalam mengatur pemanfaatan anggaran oleh pemerintah daerah. "Prabowo mengutamakan dialog dengan rakyat," kata Gandung.
Sebelumnya, kedua kandidat, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta Joko Widodo-Jusuf Kalla, telah melakoni debat pertama pada Senin, 9 Juni 2014, dengan tema "Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum". Banyak pengamat politik dan ahli komunikasi politik yang menyatakan Jokowi-Jusuf Kalla unggul dalam debat pertama itu.
Debat kedua akan diselenggarakan pada Ahad, 15 Juni 2014 di Hotel Gran Melia, Jakarta, pada pukul 20.00 WIB. Debat ini akan disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan streaming oleh Bloomberg TV. Tema yang diusung dalam debat kedua ini yakni "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial".
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook