"Dari 15 tim kesenian itu terdiri atas 13 tim dari Bali, satu tim dari Nusa Tenggara Timur dan satu tim dari India," kata Koordinator Pawai PKB ke-36 Tahun 2014, Anak Agung Gede Raka di Denpasar, Kamis (12/6/2014).
Disusul tim kesenian Kodam IX Udayana yang untuk pertama kalinya berperan serta memeriahkan aktivitas seni tahunan di Bali. Selain itu, ikut juga duta seni Kabupaten Karangasem, Buleleng, Jembrana, dan Kota Denpasar.
Menurut Agung Raka, tim kesenian Indian Culture ikut serta memeriahkan pawai PKB, menyusul Kabupaten Gianyar, tim kesenian Kopertis Wilayah VIII yang meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, juga tampil tim kesenian Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Bangli, tim kesenian NTT dan ditutup dengan penampilan drum band Universitas Udayana.
Setelah pawai budaya dilanjutkan dengan pembukaan PKB di Taman Budaya Denpasar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diakhiri dengan menyaksikan penampilan sendratari kolosal oratorium Rama Sita Prana Bhuwana garapan ISI Denpasar.
PKB ke-36 berlangsung sebulan, mulai 13 Juni hingga 12 Juli 2014, mengusung tema "Kertamasa". Tema itu mengandung makna dinamika masyarakat agraris menuju kesejahteraan semesta yang bebas dari pengaruh industri.
Ragam kesenian hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni pawai budaya, pergelaran, parade, lomba, sarasehan, dan pameran industri kecil serta kerajinan rumah tangga.
PKB yang digelar secara berkesinambungan tetap menekankan upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal itu strategis untuk revitalisasi seni agar dapat berfungsi dan hidup dalam masyarakat pada era kesejagatan ini.
Menurut Agung Raka seni budaya Bali menitikberatkan pada pengembangan kehidupan seni budaya tradisi yang mampu berintegrasi, beradaptasi, dan menyelaraskan diri dengan dinamika zaman.
Oleh sebab itu, tambah Agung Raka, masyarakat Bali berusaha meningkatkan kualitas kehidupan berkesenian dengan memberikan bobot pada pelestarian dan pengembangan yang salah satu di antaranya melalui PKB, aktivitas seni tahunan secara berkesinambungan.
Agung Raka mengatakan pawai budaya yang akan dimulai sekitar pukul 14.00 Wita itu diawali dengan penampilan Adi Merdangga dengan tari "Ciwa Nataraja" yang dibawakan sekitar 120 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Disusul tim kesenian Kodam IX Udayana yang untuk pertama kalinya berperan serta memeriahkan aktivitas seni tahunan di Bali. Selain itu, ikut juga duta seni Kabupaten Karangasem, Buleleng, Jembrana, dan Kota Denpasar.
Menurut Agung Raka, tim kesenian Indian Culture ikut serta memeriahkan pawai PKB, menyusul Kabupaten Gianyar, tim kesenian Kopertis Wilayah VIII yang meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, juga tampil tim kesenian Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Bangli, tim kesenian NTT dan ditutup dengan penampilan drum band Universitas Udayana.
Setelah pawai budaya dilanjutkan dengan pembukaan PKB di Taman Budaya Denpasar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diakhiri dengan menyaksikan penampilan sendratari kolosal oratorium Rama Sita Prana Bhuwana garapan ISI Denpasar.
PKB ke-36 berlangsung sebulan, mulai 13 Juni hingga 12 Juli 2014, mengusung tema "Kertamasa". Tema itu mengandung makna dinamika masyarakat agraris menuju kesejahteraan semesta yang bebas dari pengaruh industri.
Ragam kesenian hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni pawai budaya, pergelaran, parade, lomba, sarasehan, dan pameran industri kecil serta kerajinan rumah tangga.
PKB yang digelar secara berkesinambungan tetap menekankan upaya penggalian, pelestarian, dan pengembangan seni tradisi yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal itu strategis untuk revitalisasi seni agar dapat berfungsi dan hidup dalam masyarakat pada era kesejagatan ini.
Menurut Agung Raka seni budaya Bali menitikberatkan pada pengembangan kehidupan seni budaya tradisi yang mampu berintegrasi, beradaptasi, dan menyelaraskan diri dengan dinamika zaman.
Oleh sebab itu, tambah Agung Raka, masyarakat Bali berusaha meningkatkan kualitas kehidupan berkesenian dengan memberikan bobot pada pelestarian dan pengembangan yang salah satu di antaranya melalui PKB, aktivitas seni tahunan secara berkesinambungan.
Berikut sekilas foto-foto Pesta Kesenian Bali Ke-36
Sumber
Cocok susunya ! (o)
ReplyDelete