GuidePedia

0
 http://4.bp.blogspot.com/-Vq5w-jJWmX0/UyUtW9Q0XeI/AAAAAAAAA9o/dmZZYzpWoTA/s1600/jokowidddd.jpg
JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Indonesia, Agung Suprio menilai, masyarakat di DKI Jakarta banyak yang kecewa pada Jokowi. Mereka pada mulanya mengapresiasi mantan wali kota Solo itu ketika bertarung di Pemilukada DKI Jakarta. Kini, mereka kecewa, karena Jokowi dinilai tidak maksimal menjalankan amanahnya.

Agung menyatakan, pemilih di Jakarta bukanlah pendukung Prabowo, tetapi mereka yang kecewa terhadap Jokowi yang meninggalkan tugasnya di saat Ibu Kota banyak masalah. "Jadi kekecewaan mereka kepada Jokowi memberikan andil besar kepada pilihan warga DKI ke Prabowo. Ini adalah Jokowi effect dalam bentuk lain, yaitu menguntungkan Prabowo," papar Agung, kepada Republika, Rabu (18/6).

Menurut Agung, warga DKI taat konstitusi. Isu Ahok menjadi gubernur DKI bukanlah isu dominan dan tidak bisa dijadikan parameter utama untuk menjelaskan elektabilitas Jokowi yang melorot di DKI. "Saya kira ada fenomena warga Jakarta memilih Prabowo karena kecewa kepada Jokowi," imbuhnya.

Pemilih di Jakarta memiliki taraf pendidikan yang tinggi. Mereka, kata dia, secara ekonomi mapan. Pandangan masyarakat terhadap pilpres mempertimbangkan banyak hal. Tidak sekadar popularitas dan elektabilitas. Mereka juga mempertimbangkan aspek lain untuk memimpin negeri ini.

Agung menyadari, elektabilitas Prabowo memang cenderung meningkat. Sedangkan Jokowi, trennya statis, bahkan cenderung mendapat sentimen negatif dari masyarakat. Hal itu menyebabkan elektabilitas capres nomor urut 2 tersebut semakin tertekan.  

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top