Tanya :
Assalamualaikum ustad,saya tanya apa hukumnya berisyarat dengan jari tangan kiri pada saat tasyahud dikarenakan tangan kananya buntung.
via Tanya Ustadz for Android
Assalamualaikum ustad,saya tanya apa hukumnya berisyarat dengan jari tangan kiri pada saat tasyahud dikarenakan tangan kananya buntung.
via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:
Wa alaikumus salam wa rahmatullah,
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Dalam kitab al-Fikih ’ala Madzahib al-Arba’ah, penulis membawakan keterangan Hanafiyah,
الحنفية قالوا : يشير بالسبابة من يده اليمنى فقط بحيث لو كانت مقطوعة أو عليلة لم يشر بغيرها من أصابع اليمنى ولا اليسرى
Al-Hanafiyah mengatakan, dia berisyarat dengan telunjuk tangan kanannya saja. Dimana, andai telunjuk tangan kanan ini terpotong atau sakit, tidak disyariatkan berisyarat dengan jari yang lain di tangan kanan maupun tangan kiri. (al-Fikih ’ala Madzahib al-Arba’ah, 1/232).
Keterangan yang sama juga disampaikan Syaikh Masyhur Hasan Salman,
رجل مقطوع أصابع اليد اليمنى، فهل يشرع له أن يشير بالسبابة اليسرى؟
لا يشرع له ذلك لأنه لا يستطيع أن يفعل لانعدام هذا المكان، فلا يجوز له أن ينقل، كمن قدمه مقطوعة فلا يشرع له في الوضوء غسل الساق، والله أعلم.
Ada orang yang jari tangan kanannya terputus, apakah dianjurkan untuk berisyarat dengan jari tangan kiri?
Jawabannya,
Tidak dianjurkan bagianya untuk melakukan itu. Karena dia tidak mampu melakukannya, disebabkan alatnya tidak ada. Sehingga tidak boleh dipindah ke yang lain. Sebagaimana ketika ada orang yang kakinya terputus, dia tidak boleh mencuci betisnya.
Allahu a’lam
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Post a Comment Blogger Facebook