GuidePedia

0
http://www.jpnn.com/picture/normal/20140611_160211/160211_798101_Raeni_naik_becah_ayahnya.jpg
KISAH Raeni bukanlah cerita sinetron. Bukan juga politisi yang sedang mencoba menaikkan elektabiltas dengan melakukan aksi pencitraan. Salah satu wisudawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu tiba-tiba menjadi pusat perhatian di lokasi wisuda, Selasa (10/6). Bukan karena nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK)-nya yang mencapai 3,96. Tapi karena kedatangannya yang diantar ayahnya dengan becak. Dari binar wajahnya, Raeni tampak begitu bahagia. Senyumnya terus mengembang, terutama saat peserta dan keluarga wisudawan lainnya menyambutnya. 
 
Wisudawan dari jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes juga tidak sedang melakukan adegan sinetron atau Film Televisi (FTV). Itu karena ayah Raeni, Mugiyono, memang seorang tukang becak yang sehari-sehari bekerja di Kelurahan Langenharjo, Kendal, Jawa Tengah. Ayahnya juga tidak kalah hebat. Meski hanya berpenghasilan Rp 10 ribu - Rp 50 ribu per hari, Mugiyono mampu memotivasi anaknya untuk mencapai gelar sarjana. 
 
Memang, Mugiyono tak sepenuhya membiayai Raeni. Sebab selama mengikuti proses perkuliahan, Raeni mendapat beasiswa Bidikmisi berkat prestasinya yang kerap memperoleh indeks prestasi 4. Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi, kata Raeni, Seperti dilansir Unnes.ac.id. Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon, tambah Mugiyono, mendukung niat Raeni.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top