Pejuang Sunni yang beroperasi di Irak berhasil merebut kota Mosul di wilayah Irak utara. Kota tersebut merupakan kota terbesar kedua di Irak.
Direbutnya Mosul dari tangan Pemerintah Irak terjadi setelah pertempuran sengit berlangsung selama empat hari. Demikian dilansir dari Reuters pada Selasa 10 Juni, sebagaimana dilaporkan oleh wisbenbae.
Direbutnya kota Mosul mencerminkan kelemahan pemerintah pusat dalam melindungi wilayah Irak yang luas.
Perdana Menteri Nouri al-Maliki mendeklarasikan “situasi persiapan maksimum” di seluruh Irak, setelah pasukan pemerintah kabur dari Mosul usai bertempur selama empat hari. Al-Maliki mendesak parlemen mendeklarasikan negara darurat. Namun ia tidak mengatakan apakah militer telah dikerahkan untuk merebut kembali Mosul, yang terletak sekitar 350 kilometer utara ibukota Baghdad.
Sampai Selasa malam, kelompok Pejuang Sunni masih memperluas wilayah taklukannya. Pasukan keamanan setempat mengatakan Pejuang Sunni telah mengambil alih wilayah di Kirkuk, provinsi tetangga di timur Mosul. Mereka juga merebut sebagian kota Sulayman Beg di selatan.
Mosul sendiri adalah kota industri besar dan pusat perminyakan di utara Irak. Perebutan ini merupakan gebrakan besar Pejuang Sunni, yang beberapa bulan lalu hanya beroperasi di wilayah padang pasir Irak yang amat luas.
Dari keterangan warga Kota Mosul, sesaat setelah mengalahkan pasukan pemerintah, Pejuang Sunni segera mengibarkan bendera mujahidin di beberapa gedung pemerintahan.
Post a Comment Blogger Facebook