Purwokerto - Tasripin (12) dan ketiga adiknya hidup di pelosok desa. Tak banyak menu makanan dan minuman yang dicecap. Seumur hidupnya baru sekali ia merasakan es krim.
"Iya, baru pertama (makan es krim)," kata adik Tasripin, Dandi, mewakili Tasripin dan kedua saudaranya, Jumat (19/4/2013).
Dandi yang didampingi Tasripin dan dua adiknya tampak tersipu. Sambil mengawasi kolam di Hotel Wisata Niaga di Jalan Merdeka, Purwokerto, tak henti-hentinya mulutnya melahap es krim pemberian donatur itu.
Tasripin dan ketiga adiknya diinapkan selama di hotel karena rumahnya tengah direhab. Selama di hotel, penampilan bocah-bocah ini sedikit berubah. Wajahnya tak lagi kusam. Pakaiannya tak lagi lusuh.
Bantuan ke Tasripin dan ketiga adiknya terus berdatangan. Tak hanya berupa barang, tapi juga uang. Uang bantuan itu disimpan di rekening.
Siang ini, Tasripin dan ketiga adiknya meninggalkan hotel. Rumah yang direhab anggota TNI sudah jadi. Belum diketahui seperti apa hasil jadi rehab, namun dipastikan lebih baik dari rumah sebelumnya. Rumah lama Tasripin hanya berupa bilik kayu yang disekat untuk kamar dan dapur.
Keempat bocah itu tinggal di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok. Ibu Tasripin telah meninggal dan bapaknya bekerja di Kalimantan. Bapaknya dijadwalkan pulang Kamis kemarin, tapi hingga kini belum datang.
Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !