Banyuwangi memliki banyak tradisi dan ritual yang hingga kini masih dijaga masyarakatnya. Salah satunya Seblang.
Upacara adat seblang merupakan tarian ritual yang paling tua di Banyuwangi dan sudah turun temurun. Upacara ini dimaksudkan untuk menjadi penghubung antara warga desa dan arwah para leluhurnya yang disebut buyut. Selain itu sebagai usaha untuk memperoleh kentrentraman, keselamatan, dan kesuburan tanah yang digarapnya, serta keberhasilan masa panen berikutnya.
Upacara adat seblang merupakan tarian ritual yang paling tua di Banyuwangi dan sudah turun temurun. Upacara ini dimaksudkan untuk menjadi penghubung antara warga desa dan arwah para leluhurnya yang disebut buyut. Selain itu sebagai usaha untuk memperoleh kentrentraman, keselamatan, dan kesuburan tanah yang digarapnya, serta keberhasilan masa panen berikutnya.
Di Banyuwangi, upacara adat Seblang rutin dilakukan oleh dua desa, yakni Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan. Keduanya ada di Kecamatan Glagah. Bedanya, di Desa Olehsari penarinya gadis yang belum menstruasi atau dibawah 13 tahun, dan pelaksanaan kegiatannya berlangsug setengah hari (menjelang sore hingga petang) dan digelar selama tujuh hari.
Sementara di Kelurahan Bakungan, penarinya adalah seorang perempuan berusia lanjut di atas 70-an (sudah menopause), dan pelaksanannya dilakukan menjelang petang sampai tengah malam. Penari Seblang selama melakukan tariannya akan tidak sadarkan diri, dan menari dibawah pengaruh kekuatan gaib yang merasukinya. Kekuatan gaib tersebut diyakini sebagai arwah leluhurnya.
I Love Banyuwangi!!!Sementara di Kelurahan Bakungan, penarinya adalah seorang perempuan berusia lanjut di atas 70-an (sudah menopause), dan pelaksanannya dilakukan menjelang petang sampai tengah malam. Penari Seblang selama melakukan tariannya akan tidak sadarkan diri, dan menari dibawah pengaruh kekuatan gaib yang merasukinya. Kekuatan gaib tersebut diyakini sebagai arwah leluhurnya.