Wisbenbae.blogspot.com - Kabar terkuaknya grup media sosial berisikan para pedofil, "Official Candy's Groups" menimbulkan keresahan di hati banyak orang, khususnya para ibu yang masih memiliki putra dan putri usia kanak-kanak.
Namun keresahan yang dirasakan nyatanya dibarengi dengan kebingungan. Tidak lain karena orang tua tidak atau cukup kesulitan mengetahui apakah anaknya termasuk salah satu "loli" atau bukan. Sekadar informasi, istilah "Loli" merujuk pada sebuah novel percintaan seorang pedofil dengan anak perempuan berjudul Lolita (1955).
"Tidak seperti kasus pedofilia dengan kekerasan atau pemaksaan, yang artinya dimasukkan ke dalam kategori pemerkosaan, para "Loli" tidak merasa dipaksa. Mereka justru menikmati," ungkap Anggia Chrisanti, konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria kepada Aura, Jumat (17/3). "Karena itulah korban tidak merasa dilecehkan dan mengadu kepada orang tua," imbuhnya.
Ditambahkan Anggia, penyebab anak menjadi korban pedofil tanpa kekerasan ini sangat random. "Belum tentu karena anak kurang kasih sayang," bilangnya.
Sumber
Post a Comment Blogger Facebook