Cak Budi. (Foto: Instagram @cakbudi_)
Akun instagram @cakbudi_ membuat heboh di internet. Pasalnya akun yang selalu menggalang donasi bagi kaum duafa dan orang-orang yang membutuhkan ini dinilai tidak transparan. Admin @cakbudi_ yang dikenal dengan sebutan Cak Budi, dianggap merugikan donatur.
Penggalangan dana yang dilakukan Cak Budi sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Dia mengaku menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkan, yang dilaporkan melalui instagram tersebut. Namun banyak donatur dan netizen yang protes karena uang yang disalurkan dianggap tidak sebanding dengan jumlah uang masuk.
Dari miliaran rupiah yang masuk, uang yang disalurkan rata-rata berkisar Rp 3 juta- 10 juta. Kebijakan jumlah dana yang akan diserahkan kepada penerima donasi ditentukan oleh Cak Budi sendiri.
Cak Budi tidak hanya menggalang donasi melalui akun instagram miliknya. Dia juga membuat akun di kitabisa.com, yang merupakan website donasi resmi. Penggalangan dana melalui akun tersebut dipotong biaya 5 persen untuk setiap donasinya. Selain itu, akun instagram @lambe_turah juga kerap mengunggah ulang postingan Cak Budi sehingga viral di dunia maya.
Dalam campaign di kitabisa.com, Cak Budi sudah mendapatkan donasi lebih dari Rp 1 miliar. Dia pun mengaku, donasi yang masuk ke rekening pribadinya lebih dari Rp 500 juta rupiah.
Cak Budi. (Foto: Instagram @cakbudi_)
Cak Budi kemudian memberikan klarifikasi. Ditilik di instagramnya, Senin (1/5), dia mengaku menggunakan sebagian uang donasi untuk keperluan operasional. Cak Budi dan istrinya, Lina, membeli mobil Toyota Fortuner dan ponsel iPhone 7 untuk keperluan operasional. Mobil Toyota Fortuner dan iPhone 7 dibeli menggunakan uang hasil donasi.
Cak Budi mengaku memiliki kendaraan pribadi lainnya Toyota Innova. Dia juga masih menyimpan donasi dari para donatur senilai Rp 700 juta yang belum disalurkan.
Namun netizen dan para donatur masih tak terima dengan tindakan Cak Budi. Banyak yang menganggap pria berambut cepak tersebut menyalahgunakan kepercayaan donatur. Menurut netizen dan donatur, operasional mobil dan ponsel tak perlu semewah itu.
Post a Comment Blogger Facebook