Akhir-akhir ini, seringkali kita mendengar berita menyedihkan yang datang dari para penikmat vape. Rokok elektrik yang dipercaya lebih aman ketimbang rokok tembakau ini ternyata bisa juga meledak. Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia sempat mengundang berbagai reaksi dari netizen. Seperti halnya kasus yang belum lama terjadi berikut.
Cowok berusia 30 tahun asal Idaho dilarikan ke rumah sakit setempat setelah vape yang sedang dihisapnya meledak. Akibatnya, ia menderita luka bakar tingkat dua di pipi kirinya dan ia harus rela kehilangan tujuh giginya. Benda ini hancur berkeping-keping di dalam mulutnya, merontokkan gigi-giginya, membakar wajah dan leher sisi kirinya, serta meninggalkan bekas kobaran api di tempat kejadian perkara
Penyebab vape yang meledak biasanya adalah kesalahan dari penggunanya, tapi juga nggak menutup kemungkinan ledakan bisa terjadi sewaktu-waktu. Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan vape sampai meledak? Buatmu yang belum tahu, silakan baca, ya!
1. Kurangnya pengetahuan yang cukup tentang penggunaan dan perawatan vape. Butuh waktu untuk bisa memahaminya dengan baik sampai bisa mendapatkan formula yang tepat dan aman
Sebelum kamu mantap menggunakan vapor, wajib hukumnya untuk mengetahui terlebih dahulu cara penggunaannya, mulai dari device, atomizer, baterai, bahkan liquid yang digunakan. Setiap device punya ketahanan yang berbeda-beda, baterai yang digunakan pun harus sesuai rekomendasi, serta pengetahuan-pengetahuan lain yang harus kamu pelajari dan pahami. Jadi, nggak asal pakai saja. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
2. Kebanyakan kasus meledaknya vape yang terjadi adalah karena pemilihan jenis mod vaporizer. Nah lho, apa lagi tuh?
Jadi, vape terdiri dari 2 jenis, mechanical mod dan electric mod. Kebanyakan kasus ledakan lebih banyak terjadi pada jenis mechanical mod. Jenis ini memang kurang aman ketimbang jenis electrical mod, apalagi untuk para pemula.
Masalahnya, jenis mechanical mod nggak memiliki rangkaian, hanya terdiri dari tabung yang berisi baterai dan arus listrik kemudian langsung dialirkan ke atomizer. Akibatnya, pengguna nggak bisa mengetahui mengatur panas maksimum yang dihasilkan.
Oleh karenanya, dibutuhkan ketrampilan dan pengetahuan khusus untuk menggunakanya. Semoga kamu cukup cerdas, ya!
Sumber
Post a Comment Blogger Facebook