Yap, bulan Agustus adalah bulan ramai-ramainya para pendaki (baik pemula maupun senior) untuk mengisi carrier mereka, dan menjajaki tapak demi tapak untuk menuju puncak. Bisa kita lihat di berbagai cerita, di gunung semeru saja sudah banyak yang mengantri di pos Ranupane untuk bisa lanjut hiking ke Ranukumbolo atau mungkin Mahameru. Apalagi sekarang masih musim liburan bagi mahasiswa untuk beberapa perguruan tinggi (seperti TS ). Tentu dibutuhkan pengalaman dan kekuatan serta tekad (bahasa gampangnya: persiapan fisik dan mental) untuk bisa mencapai puncak atau sekedar menikmati pemandangan alam pegunungan. Namun bagaimana jika anda adalah pemula, malas mengantri, tapi masih ingin merasakan pemandangan pegunungan? Simak terus catatan ane!
Gunung Panderman adalah sebuah gunung di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, dengan puncaknya, Basundara, yang berketinggian 2.045 meter dpl. Gunung ini bukan gunung favorit para pendaki, tetapi tunggu dulu. Kepuasan tersendiri adalah ketika kita merasakan suasana gunung itu benar-benar suasana "gunung". Dalam artian kita benar benar merasakan sendiri di tengah-tengah alam, tidak banyak hiruk pikuk manusia, dan yang paling penting adalah pikiran kita fresh (meskipun badan butuh beberapa jam untuk recovery ) setelah kita melakukan suatu trip.
Hari Pertama
Rombongan fix adalah TS sendiri, Luftan, Kucing, Sammy, Nova, Hestina, Roselina (Ose), dan Ana. hebatnya kegiatan ini dilaksanakan tepat 1 hari setelah sidang komprehensif sammy. sedikit review after kompre nih ane kasih satu gambaran di kampus ane.
after kompre (hulk, ST):
Di hari pertama kita kumpul di kontrakan basecamp luftan dan ulil (kebetulan satu kontrakan) untuk melakukan packing. Sedikit gambaran, karena kita hanya menginap satu malam, maka sebenarnya bawaan untuk mendaki panderman tidak terlalu banyak. Bahkan banyak para pendaki yang hanya membawa matras dan se-termos kopi hanya untuk menikmatinya di puncak.
packing: kucing, sammy:
nova, ana, ose, hestina:
Kami mulai berangkat dari kontrakan kira-kira pukul 13.30 dan sampai di check point panderman kira-kira 45 menit perjalanan menggunakan motor.
TIPS:
untuk mempermudah mengingat, check point terletak di rumah terakhir setelah tikungan masjid. bentuknya adalah rumah biasa, dan memang warga sekitar sini bersedia untuk dijadikan tempat parkir bagi yang membawa motor ataupun mobil.
Sedikit pemandangan di start nih:
warung pak RT:
persiapan: ose, hestina, ana, luftan, kucing, sammy:
ketika kami datang siang menjelang sore hari itu, kami satu-satunya tim yang mendaki gunung panderman hari itu. Disinilah letak kepuasan tersendiri bagi TS. Karena memang menyenangkan karena tidak ramai. perjalanan mendaki kira-kira dimulai pukul 14.30. Beginilah beberapa pemandangan yang sukses TS abadikan:
Hike: view: kondisi rute:
nova, ana, hestina, kucing:
TS:
kondisi rute:
Setelah kira-kira pukul 15.45, kami sampai di satu pos untuk camp yang biasa disebut "Latar Ombo". Disini memang sejuk udaranya tetapi masih belum terlalu dingin, jangan membayangkan Ranupane ataupun Ranukumbolo (karena yang TS tau untuk perbandingan hanya itu wkwkwk). Berikut beberapa penampakan di latar ombo:
plang:
nova, ana, hestina:
full team:
Setelah istirahat beberapa menit dari latar ombo kita lanjut menuju rute puncak. kondisi jalan setapak dari latar ombo menuju ke puncak memang lebih sempit dan menanjak. banyak bebatuan besar di kanan kiri tetapi aman karena masih jauh dari jurang. karena tim ada yang kurang fit dan perjalanan berjalan lambat, kita pun memutuskan untuk berhenti dan mendirikan tenda di "teras" sebelum latar miring. demikianlah perjalanan berakhir, berikut beberapa penampakan:
area camp: luftan; view sekitar camp:
sammy, ose:
Kegiatan selanjutnya adalah mendirikan tenda, masak, dan mengobrol santai saja karena tujuan liburan adalah memang untuk bersantai
tenda:
ngumpulin kayu & daun kering:
makan:
tertawa: tersenyum: ngopi:
tidur:
Hari Kedua
hari kedua SEMUANYA bangun kesiangan, jam 06.00, karena malam hari sekitar pukul 02.00 angin berhembus sangat kencang di lembah tepat di bawah area camp. berkat suara yang dihasilkan angin kencang di bawah, semua terbangun, dan susah untuk mencoba tidur lagi. alhasil beginilah gambaran ketika pagi di area camp:
pagi:
mejeng:
setelah makan pagi pun kami segera beres-beres tenda dan memulai perjalanan pulang. selesai sudah perjalanan singkat kami, berikut adalah beberapa momen yang tersimpan di perjalanan pulang:
siluet arjuno:
siluet putri tidur:
bukit dekat panderman:
Tujuan kami bukan puncak, melainkan perjalanannya
Post a Comment Blogger Facebook