GuidePedia

0

JAKARTA, Wisbenbae - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menegaskan, DPP FPI kini tengah melakukan advokasi guna membela masyarakat Suku Dayak Seruyan dalam konflik agraria di Kabupaten Seruyan. Tolak Rizieq, menurutnya tidak benar masyarakat Suku Dayak menolak kehadiran FPI di Kalimantan Tengah.

“FPI siap membela seluruh masyarakat Dayak yang terzalimi di seluruh Kalimantan”, kata Ketua Umum FPI, Habib Rizieq.

Menurut Rizieq, adalah alasan dusta dan khianat, jika beranggapan kehadiran FPI di masyarakat Suku Dayak, kalimantan Tengah, akan merusak toleransi antar umat beragama di sana. Masih katanya, justru gerombolan preman anarkis yang rasis dan fasis itulah yang dengan brutal dan biadab telah melecehkan dan memperkosa Huma Betang suku Dayak itu sendiri.

Sementara itu, Budiani yang merupakan asli warga Suku Dayak dari kecamatan Hanau, Seruyan, Kalimantan Tengah mengatakan bahwa yang menolak FPI bukanlah masyarakat Dayak di pedalaman, melainkan sekelompok orang di Palangkaraya.

“Masyarakat Dayak menginginkan FPI ada di sana”, kata Pengurus Dewan Adat Suku Dayak, Budiana.[zkr/abd]

Warga Dayak Seruyan Adukan Konflik Tanah ke DPR


Warga Dayak Seruyan Adukan Konflik Tanah ke DPR, Mereka melaporkan bahwa setidaknya sudah ada 12 warga yang ditangkap dan dipenjarakan terkait konflik tanah di sana.

Pagi ini, warga Dayak, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengadu ke Komisi III DPR soal konflik tanah antara warga dan perusahaan. Mereka melaporkan bahwa paling sedikitnya ada 12 warga yang ditangkap dan dipenjarakan terkait konflik tanah di wilayah tersebut.

"Ada 12 orang dijebloskan ke penjara, sementara lahan masih lahan mereka. Kami meminta bagaimana hak mereka bisa dihargai, tapi usaha itu nihil," kata Budiardi, anggota DPRD Seruyan yang hadir bersama 32 warga, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/1).

Rombongan ini menyampaikan soal lahan-lahan warga, khususnya tanah ulayat, yang terampas oleh para pengusaha di Kalteng, yang disebutkan bahkan ada yang tanpa ganti rugi dan kompensasi. Konflik dengan warga Dayak ini, antara lain disebutkan terjadi dengan PT Sawit Subur Lestari.

Para pelapor hari ini mendatangi Komisi III bersama Saurip Kadi, yang juga pernah mendampingi warga Mesuji yang melaporkan konflik tanah berujung maut di Sumsel dan Lampung. "Tanah ini sudah puluhan tahun kami perjuangkan, sehingga kami sampai datang ke Jakarta," kata Budiardi.

Dalam kesempatan ini, para warga Kalteng tersebut diterima oleh beberapa anggota komisi, antara lain Syarifuddin Suding, Edy Ramli Sitanggang, dan Ruhut Sitompul.

kasian orng Dayak siapa lg yg akan membela tanah mereka... setelah FPI diusir paksa para preman2...Lihat yg lebih 'preman' di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top