GuidePedia

1


Para serdadu wanita Kurdi saat berkumpul. | (Independent)

Sekelompok serdadu wanita Kurdi dan Yazidi di Sinjar, Irak, membentuk satuan yang diberi nama unit “jin”. Kelompok ini mengklaim ditakuti ISIS karena ada kisah tentang surga yang membuat para serdadu wanita itu tertawa.

”Mereka begitu takut pada kami! Jika kami membunuh mereka, mereka tidak bisa pergi ke surga. Itu membuat kami tertawa,” kata Haveen, 22, salah satu serdadu unit “jin”.

“Kami membuat seruan kebahagiaan yang keras ketika kami melihat mereka untuk membiarkan agar tahu bahwa kami akan datang. Saat itulah mereka menjadi pengecut,” lanjut Haveen.

Cerita tentang surga itu diperoleh para wanita Kurdi dan Yazidi dari militan kelompok Islamic State (ISIS), bahwa jika militan kelompok itu dibunuh perempuan, maka militan yang tersebut tidak bisa masuk surga. Cerita itu kemudian dimanfaatkan unit “jin” untuk memupuk semangat dalam memerangi ISIS.

”Saya suka bahwa ketika kami membunuh mereka, mereka kehilangan surga mereka. Saya tidak tahu berapa banyak dari mereka saya sudah tewas,” ujar Haveen.”Itu cukup. Saya tidak akan senang sampai mereka semua mati,” sambung dia, seperti dikutip Independent, Senin (11/4/2016).

Unit “jin” merupakan cabang sayap militer dari Sinjar Resistance Unit atau dikenal sebagai YBS—sebuah milisi pertahanan sipil Kurdi. Unit “jin” ini semua anggotanya perempuan dengan seragam khas hijau. Basis mereka berada di Desa Kananshor, dekat Gunung SInjar.

Haveen yang masih berusia muda itu membenci ISIS karena aksi perkosaan brutal yang dilakukan terhadap para perempuan di Sinjar, termasuk perempuan Yazidi.

”Pemerkosaan perempuan Yazidi adalah bagian dari rencana (ISIS). Mengancurkan wanita, menghancurkan budaya,” ujar serdadu perempuan Kurdi itu saat dia memindai jalan.

”Saya telah berjuang untuk waktu yang lama sekarang. Saya berada di garis depan, tapi saya terluka oleh IED (Improvised Explosive Device),” katanya sembari menunjuk bekas luka di dekat matanya.

Seorang serdadu lainnya, Denis, 30, mengatakan sejak ISIS menyerbu Sinjar Agustus 2014, banyak wanita diculik dan para pria dibunuh. Menurutnya, Sinjar yang menjadi rumah bagi kaum minoritas jadi target serangan ISIS karena dianggap sebagai komunitas “kafir”.

”Setelah apa yang terjadi pada wanita Yazidi, itu penting untuk memiliki semua unit perempuan di sini,” kata Denis.

YBS sendiri sejatinya merupakan cabang dari People’s Protection Units atau YPG yang tidak lain merupakan sayap paramiliter Partai Persatuan Kurdi Demokrat. Selama ini, YPG dikenal sebagai salah satu kekuatan yang paling efektif dalam memerangi ISIS. Mereka telah melatih para perempuan Yazidi untuk melawan setiap serangan ISIS di sekitar Sinjar.

”Kita harus mendukung perempuan tersebut dan membantu mereka melindungi diri mereka sendiri. ISIS mengambil para wanita dan anak-anak karena mereka ingin menghancurkan kehormatan mereka. Kami membantu melatih perempuan Yazidi untuk membela diri dan kemudian mereka dapatkan kontrol atas masa depan mereka sendiri. Itu sebabnya kami ada di sini,” ujar Denis.

Meski dilatih para milisi pria, para pejuang perempuan dan pria di Sinjar tinggal terpisah.”Dan hubungan romantis dilarang keras. Kita hidup secara terpisah, itulah satu-satunya perbedaan,” imbuh Haveen. ”(Tapi) di garis depan, kita semua sama.” 


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top