Pernahkan anda membayangkan tikus got (tikus yang hidup dan beranak-pinak serta bermain ditempat semacam pembuangan sampah atau pasar yang jorok, got yang bau), menjadi menu santapan sehari-hari? Kedengaranya semacam makanan yang menjijikkan.
Tapi di Amerika Serikat, orang-orang sudah mulai gemar memakan cecurut ini, bahkan sudah masuk menu 'istimewa' yang tersaji di restoran-restoran mewah. Makan tikus got disana sudah mulai ngetrend! Tapi, apakah trend-setter terbaru ini murni karena orang Amerika sudah kehilangan bahan pangan untuk dimakan? Apakah mereka sedang mengalami musim kelaparan akut? Jawabanya tentu tidak. Sebab 'budaya' terbaru memakan tikus got itu adalah sebuah upaya (kampanye) untuk memusnahkan hama tikus agar keberadaanya semakin berkurang.
Tikus-tikus got yang kian mengganas di kota New York itu ditangkap lalu dimasak menjadi santapan makan malam, lapor New York Observer. Laura Ginn, seorang seniman sekaligus penikmat tikus got malah rela merogoh koceknya sendiri untuk mengadakan pesta makan tikus got, dia memberi tajuk, “Tomorrow We Will Feast Again on What We Catch.” Para peserta akan diberikan uang $ 100 untuk memakan tikus yang suka berlari di rel kereta bawah tanah kota New York, tikusnya sebesar kucing! "Ini cara makan yang ramah lingkungan dan bentuk kemandirian dalam menyediakan pangan," alasan Ginn.
Seorang juru masak yang ikut dalam 'pelanggaran tabu' itu adalah Yuri Hart, dia telah menyulap daging tikus menjadi menu berkelas, layaknya steak daging yang dicampur keju salad, jagung manis. Daging tikus yang semula menjijikkan itu kini berubah menjadi menu restoran berkelas. Itulah cara mereka dalam kampanye 'menumpas hama tikus got'.
Menyantap tikus!
Hasil olahan daging tikus.
Tikus got yang kotor
Di Brooklyn, pesta makan tikus got dihadiri puluhan orang, mereka menggelar acara 'pesta tikus' secara patungan demi menyiapkan menu masakan tikus. Ginn menantang para pengunjung untuk mampu mencari bahan pangan yang mudah didapat itu. Akibatnya, tikus-tikus yang telah menjadi hama itu pelan-pelan keberadaanya mulai berkurang karena sudah mulai ditangkap dan dimakan sebagai menu lezat. "Saya ingin memberi orang sebuah pengalaman menarik dengan melanggar batas-batas dan mencoba memperluas ide soal sumber makanan alternatif," kilahnya.
Seorang juru masak yang ikut dalam 'pelanggaran tabu' itu adalah Yuri Hart, dia telah menyulap daging tikus menjadi menu berkelas, layaknya steak daging yang dicampur keju salad, jagung manis. Daging tikus yang semula menjijikkan itu kini berubah menjadi menu restoran berkelas. Itulah cara mereka dalam kampanye 'menumpas hama tikus got'.
Post a Comment Blogger Facebook