GuidePedia

0



Bismillah..
Pendakian ini bermula dari ajakan rekan gresik pak dokter shofwan . Setelah ngobrol2 dikit tentang destinasi akhirnya diputuskan mendaki arjuna naik dari jalur purwosari, turun lewat cangar.

Jumat malam : menuju purwosari, turun di BCA purwosari (dari malang beberapa menit setelah lawang), persis di depan BCA ada indomaret, bias belanja kebutuhan logistik jika diperlukan.

Lanjut ojek menuju desa tambak watu (desa terakhir, basecamp pendakian), sempat tawar menawar rada alot (karena info 2 bulan sebelumnya tarif ojek cuman 20rb/orang & di TKP ojeknya minta 30rb) akhirnya karena ga deal juga, kita ngeloyor pergi mau nyebrang jalan cari ojek lain. Eh langsung disamperin, jadinya deal 25rb. Ternyata dari ojek ke desa tambak watu (desa terakhir/pos pendakian) jauh juga, rada ga enak hati juga tadi nawar abis2an, mana jalan malem pisan.. tapi kasihan ya cuman kasihan, ongkosnya tetep juga ga kita tambahin

Di pos pendakian membayar Rp. 5.000 per orang untuk kas desa. Fasilitas cukup lumayan, ada tempat MCK yang lumayan bagus, tersedia juga warung jika ingin pesan bekal buat pendakian. Di desa ini banyak anjing warga, buat yang rada phobia sama anjing disarankan jangan menginap di desa ini, hehehe..

Paginya lanjut sholat subuh, packing, pesan makanan & nasi bungkus buat bekal pendakian.

adek2 imut penghuni desa tambak watu:



Sabtu pagi, 31 Mei 2014, Start pendakian via Purwosari
Pukul 07.45 start jalan, lewat hutan karet diselingi pohon kopi & pisang mengikuti jalan utama (abaikan persimpangan2 kecil) sampai jam 8.45 sampai di pos pertama Goa Ontobogo.

Lanjut jalan dengan trek dominan batu jam 9.30 sampai di pos 2 (tampuono), berupa semacam komplek pesanggrahan, terdapat juga gubuk penginapan & pura, ketemu juga beberapa anjing yang kelaparan, akhirnya kita bagi2 sedikit logistik buat mereka. Dikasih fruitbar dimakan, dikasih bengbeng dimakan juga, giliran dikasih kurma itu 3 ekor anjing ga ada yang mau makan semua. Celetuk shofwan “palingan itu anjing bilang ke temen2nya : jangan dimakan, itu haram buat kita2”








Jam 9.50 lanjut jalan lagi, sekitar 5 menit sampai di pos 3 (pose yang sakri), lanjut jalan lagi dengan trek berupa tanjakan yang cukup rindang, melewati semacam pesanggrahan sang hyang wenang (ditulis dengan aksara jawa), lanjut jalan lagi jam 11.00 sampai di petilasan eyang semar. Di sini terdapat gardu pandang dengan view yang sangat cantik jika cuaca bersahabat. Di depan terhampar pemandangan kota dengan latar gunung bromo tengger semeru. Selain itu sesuai namanya, terdapat juga situs patung eyang semar.

Istirahat 15 menit jam 11.15 lanjut jalan lagi sampai mendekati pos mangkutoromo jalur terbagi 2, berupa tanjakan lurus ekstrim ke atas, satunya lagi jalur zigzag yang relatif lebih landai.







Pukul 11.40 sampai di pos mangkutoromo, berupa peninggalan candi kecil, di sebelah kiri terdapat gubuk untuk beristirahat, sementara di sebelah kanan dibangun jamban & sumber air yang merupakan terakhir di jalur ini.







Leyehan sambil sekalian ishoma, pukul 13.30 perjalanan berlanjut. Dimulai dengan tanjakan undak2 batu yang sangat cantik dengan jejeran gupala di samping kanan kiri. Di ujung tanjakan terdapat candi sepilar yang tak kalah cantik. Lanjut jalan lewat sisi kiri candi, jam 15.00 sampi di pos jawa dipa, tempat pertapaan orang2 kejawen penganut manunggaling kawula gusti.






Istirahat sebentar, pukul 15.20 perjalanan berlanjut ke arah kiri, menyusur tanjakan yang lumayan ekstrim, kemudian belok ke kanan. Sekitar pukul 17.30-18.00 kami istirahat karena waktu mulai petang sambil menyiapkan alat penerangan (headlamp/senter). Kemudian perjalanan berlanjut lagi, melewati alas lali jiwo.




Sekitar pukul 19.45 mulai melewati vegetasi terbuka, ada sedikit bonus jalan datar sekitar 10 menit sampai kemudian bertemu percabangan jalur purwosari-lawang. Istirahat sebentar, kemudian perjalanan berlanjut menanjak lumayan ekstrim, ternyata kami salah jalur menyusur bebatuan, sempat melipir batu2an dengan pijakan tipis dengan sisi samping berupa jurang yang tidak terlalu dalam, palingan ga sampe 5 meter. Tapi kalo sampe kepeleset batuan2 di bawah yang kelihatan begitu imut nan empuk sudah siap menyambut Teryata itu batuan persis di bawah puncak..

Alhamdulillah pukul 21.30 kami sampai di puncak, foto2 sebentar, kemudian mencari tempat datar yang cukup terlindung untuk camp, lanjut mendirikan tenda, bikin makanan & minuman hangat kemudian tidur..



Minggu 1 juni 2013, turun via jalur Cangar-Batu
Setelah sarapan & packing pukul 90.30 kami mulai perjalanan turun (molor setengah jam dari target), melewati jalur bebatuan, kemudian melewati memoriam beberapa pendaki yang meninggal di arjuno, lanjut turunan sedikit curam sampai akhirnya pukul 11.30 sampai di pertigaan jalur lembah kidang (jalur tretes)-puncak arjuna-jalur cangar/kembar1/kembar2/welirang. Galau antara ingin turun dulu mengambil air ke lembah kidang (karenan informasi di sepanjang jalur cangar tidak ada sumber air), akhirnya untuk menghemat waktu kami ga jadi ambil air & langsung capcus lanjut turun agar tidak kemalaman di jalan setelah mempertimbangkan jumlah air kami yang masih tersisa.








Lanjut jalan lagi mengambil jalur arah cangar, melewati pinggiran sabana kecil, lanjut jalan mengitari sisi kanan lereng gunung kembar 2 sampai kemudian jam 13.00 sampai di sadel kembar 1-2 (lembah pertemuan antara gunung kembar 1 & kembar 2). View di sini sangat menarik, didominasi sabana & pepohonan cantigi yang besar-besar, di samping sisi kanan kiri sebelum sadel terdapat cerukan semacam jurang yang cukup dalam. Kemudian di sisi kanan kiri sadel terhampar lereng kembar 1 & 2 yang memang lumayan mirip sehingga pantaslah kedua gunung tersebut dijuluki demikian.







Perjalanan berlanjut turun ke arah barat dengan trek tanah yang sangat apik, rindang & tidak berdebu. Sekitar pukul 13.55 kami mulai melewati beberapa bebatuan yang dari kejauhan terlihat mengepul, saya kira orang yang sedang bakar api, ternyata spot uap air panas alami, sangat nyaman buat istirahat sambil steaming gratisan, hehehe..





Lanjut lagi jalan, sampai pukul 16.00 kami keluar dari batas hutan & memasuki ladang. Jalur di ladang cukup membingungkan, untung ada 2 orang yg sedang berburu burung bisa kami tanyai. Lanjut menyusuri jalan sesuai petunjuk (masih dengan bonus sesekali nyasar) akhirnya sekitar jam 17.00 kami sampai di jalan raya. Setelah gagal nyari2 warung & juga gagal nyetop orang jualan yang lewat akhirnya kami putuskan bebersih & maghriban dulu di mushola setempat, selanjutnya kami dapat hidayah untuk numpang makan di rumah warga yang lagi syukuran karena lolos jadi anggota dewan, wkwkwk..

Setelah itu kemudian kami dijemput teman yang memang sudah saya kontak sebelumnya, diantar sampai tempat angkot menuju arjosari, & selanjutnya kami pulang ke rumah masing2..

Thx untuk : Allah SWT atas lindunganNya, orang tua kami, catper2 & info rekan2 yang memudahkan perjalanan kami, serta tak lupa rekan seperjalanan Shofwan serta kakak beradik Candra & Anas ga pake Urbaningrum

Maaf kalo kualitas foto kurang bagus.. pake hp doang
 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top