GuidePedia

“One thing about music, when it hits you, you feel no pain.” – Bob Marley

Ya, tak ada rasa sakit. Musik sebaliknya justru sering dianggap memiliki daya menyembuhkan. Dengan mendengarkan lagu-lagu, kita terhibur. Rasa sakit terobati.

“Singing sad songs often has a way of healing a situation. It gets the hurt out in the open into the light, out of the darkness,” kata penyanyi country dari Amerika, Reba McEntire.

Maka kita lihat Bob Marley berjoget seraya mendendangkan lagu-lagu reggae. “No woman, no cry … no woman no cry ….”

Saya, sampean, kita semua, niscaya juga seperti Bob Marley dan Reba McEntire, sama-sama suka musik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita nyaris tak pernah lepas dari musik.

Mendengarkan musik merupakan salah satu alternatif bagi para pelaju di Jakarta yang hampir setiap waktu terjebak lalu lintas. Mereka yang berdesakan di dalam gerbong kereta commuter pun menjadikan musik sebagai alternatif hiburan. Lagu-lagu bisa mengobati rasa jemu dan kesal saat mereka tak punya pilihan aktivitas lain di dalam kendaraan yang berhenti di tempat atau merayap di jalanan.

Ada beberapa cara memutar lagu ketika di dalam kendaraan yang melaju. Kita bisa memakai pemutar lagi digital seperti CD/MP3 player, membuka playlist di dalam smartphone, dan sebagainya.

Sebagian orang mendengarkan lagu lewat radio di dalam mobil, mengakses Youtube atau situs-situs untuk mendengarkan musik berdasarkan permintaan seperti Deezer.

Youtube? Deezer? Yup. Mendengarkan lagu secara daring (online) memang mulai mewabah. Pertama, karena bermunculan situs penyedianya. Kedua, lantaran koneksi Internet membaik, khususnya di beberapa tempat tertentu.

Bahkan koneksi Internet bergerak pun, terutama di Jakarta, sudah memungkinkan orang mengakses situs-situs musik dan mendengarkan lagu. Orang bisa memakai koneksi 3G yang disediakan oleh para operator telepon selular, bisa juga menggunakan modem wifi.

Memang harus diakui dua jenis koneksi itu belum seratus persen andal. Orang umumnya mengeluhkan koneksi yang tak stabil, banyaknya blankspot, dan kelambatan akses.

Tapi harus diakui pula, pada waktu dan lokasi tertentu, koneksi internet via 3G maupun modem wifi cukup memuaskan. Kita bisa memperoleh kecepatan rata-rata 1-2 Mbps, beberapa orang bahkan pernah memperoleh 20-an Mbps dengan sebuah modem wifi.

Dengan kecepatan seperti itu kita sudah bisa menonton Youtube tanpa mengalami buffering. Musik dan video berjalan mulus tanpa jeda.

Saya sekarang sering memakai cara itu setiap pagi dalam perjalanan ke pabrik karena mendengarkan radio kadang terasa membosankan, atau penyiarnya tak memilihkan lagu yang pas dengan mood saya.

DUET MAUT: modem wifi dan smartphone yang menemani sepanjang perjalanan.

Di dalam mobil, saya nyalakan modem wifi dan smartphone. Kemudian saya buka Youtube, pilih lagu atau musisi yang ingin saya dengarkan, lalu klik. Selanjutnya adalah hiburan sepanjang perjalanan.

Modem wifi menjamin sambungan ke Youtube nyaris tanpa pernah putus sama sekali. Saya bisa mendengarkan lagu seperti memutar playlist dari sebuah cakram padat. Dan, ini yang penting, saya tak perlu berlangganan ke situs musik mana pun hanya untuk mendengarkan lagu yang saya inginkan.

Lebih dari dua puluh tahun mencari sesuap nasi di Jakarta membuat saya kehabisan umpatan dan makian untuk kemacetan kota yang berdegup 24 jam ini. Kemacetan justru telah saya akrabi sebagai bagian dari hidup sehari-hari.

Bagaimana saya bisa menyintas dari kekacauan ibu kota?

Saya selalu mencari cara agar dalam kemacetan ada hiburan pelipur kekesalan. Salah satu yang telah saya temukan adalah menikmati musik dari duet maut yang saya miliki: modem wifi dan smartphone. Dengan acang (alat canggih) ini, Jakarta dan kemacetan tak lagi seperti yang dulu saya hadapi. No more pain.

>> Selamat hari Kamis, Ki Sanak. Bagaimana sampean mendengarkan lagu sehari-hari?
 



Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !Lihat yg lebih 'seru' di sini !

Beli yuk ?

 
Top