Edward Snowden kembali menggegerkan dunia. Mantan agen National Security Agency (NSA) ini membeberkan dokumen mengenai peretasan dan penyadapan yang dilakukan intelijen Amerika tersebut. Bocoran terbaru mengungkapkan, NSA meretas akses ke ponsel seseorang melalui aplikasi jejaring sosial yang terinstalasi di perangkat.
NSA dan GCHQ saling bertukar informasi dan sama-sama mendapat akses ke tiap ponsel yang menjalankan aplikasi Google Maps di perangkatnya, seperti dilansir Ubergizmo, Selasa (28/1/2014). NSA dan GCHQ bisa mengetahui lokasi seseorang dan tempat-tempat yang ia datangi asalkan ada aplikasi Google Maps di ponsel korban.
Kedua badan intelijen tersebut juga bisa mengakses pesan SMS, MMS, email, web history, panggilan telefon masuk atau keluar, video, foto, nomor telepon, notes, dan kalender.
Peretasan ini dapat dilakukan pada ponsel berbasis iOS dan Android. NSA dan GCHQ bisa menerobos akses ke setiap ponsel asalkan di ponstel tersebut terdapat aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, Flickr, dan lain-lain. Bahkan, intel AS dan Inggris juga bisa meretas ponsel melalui game Angry Birds yang dijalankan pada perangkat.
NSA dalam melakukan peretasan ini berkolaborasi dengan aliansinya, yakni badan pemerintahan Inggris Government Communications Headquarter (GCHQ), berdasarkan informasi yang dibocorkan Snowden. Berdasarkan keterangan yang tertera pada dokumen, operasi ini dinamakan “the mobile surge” dengan keterangan tahun pelaksanaan 2007 silam.
NSA dan GCHQ saling bertukar informasi dan sama-sama mendapat akses ke tiap ponsel yang menjalankan aplikasi Google Maps di perangkatnya, seperti dilansir Ubergizmo, Selasa (28/1/2014). NSA dan GCHQ bisa mengetahui lokasi seseorang dan tempat-tempat yang ia datangi asalkan ada aplikasi Google Maps di ponsel korban.
Kedua badan intelijen tersebut juga bisa mengakses pesan SMS, MMS, email, web history, panggilan telefon masuk atau keluar, video, foto, nomor telepon, notes, dan kalender.
Peretasan ini dapat dilakukan pada ponsel berbasis iOS dan Android. NSA dan GCHQ bisa menerobos akses ke setiap ponsel asalkan di ponstel tersebut terdapat aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, Flickr, dan lain-lain. Bahkan, intel AS dan Inggris juga bisa meretas ponsel melalui game Angry Birds yang dijalankan pada perangkat.
Follow @wisbenbae