GuidePedia

0

Aroma cat langsung semerbak begitu pintu utama ruang baru Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat di lantai dua Gedung Nusantara II itu terbuka. Pintu kayu bermotif garis masih dihinggapi aroma pernis. "Waw, begini ruang banggar itu rupanya," ujar Nasir Djamil, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, saat mengintip ruang baru bernilai Rp 20 miliar itu, Selasa, 17 Januari 2012.

Jika dibandingkan dengan ruang Komisi III yang berada persis di depannya, ruang baru hasil renovasi ini memang jauh lebih terang. Dua lampu neon putih dan kuning menerangi ruangan dengan layout segitiga itu. Ditambah cat putih dengan padanan kotak-kotak kuning membuat cahaya itu berpendar di ruang seluas 10x10 meter tersebut. Saat memandang ke atas, tulisan perak menyambut mata. "Ruang Sidang Banggar DPR RI," begitu aksara yang terpampang persis di depan pintu masuk tadi. Di sisi kanannya, ruang balkon yang biasa ditempati wartawan dan tamu juga dipenuhi furnitur baru.
Selain desain dinding minimalis, ruang rapat dengan 191 kursi itu ditata berbeda dari ruang rapat lainnya. Layout kursinya dibuat segitiga. Dua sisi untuk anggota Banggar dengan empat kursi pimpinan pada ujung dua sisi tersebut. Sedang sisi satunya terdiri dari tiga deret kursi yang diperuntukkan tamu Banggar. Harga satu unit kursi pimpinan mencapai Rp 24 juta. Selain layout dan lampu yang atraktif, ruang itu juga dilengkapi fasilitas canggih. Tiga CCTV siap memantau setiap aktivitas di ruang itu. Satu di depan pintu dan dua lainnya berada di sisi sudut kiri dan kanan ruangan. Masing-masing CCTV terletak di bawah LED lebar berukuran 3x2 meter yang tersusun dari 12 layar LED senilai Rp 50 juta.

Tak puas memandang, Nasir pun menduduki kursi hasil desain Vitra Internasional, sebuah perusahaan desain furnitur terkemuka asal Jerman. Begitu duduk, Nasir langsung menyetel kursi dan menurunkan sandarannya. "Nah, begini juga harusnya kursi kami (Komisi III)," ujar Nasir. Kursi Vitra yang disiapkan untuk anggota Banggar DPR dipilih tipe ID Trim L. Kursi ini bisa diputar dengan sandaran kursi kepala dan punggung yang disetel sesuai dengan keinginan pengguna. Di pasar internasional kursi tipe ini dijual sekitar 600 poundsterling Inggris, setara Rp 10 juta.

Kemewahan tak hanya dalam ruangan. Menuju ruang makan Banggar dan Komisi I terdapat dua kamar: ruang tunggu Banggar dan ruang sekretariat. Tak kalah mewah, empat kursi sofa tebal berwarna cokelat tersedia di ruang ini. Seperti ruang rapat, dindingnya dicat putih. Karpet merah bata yang tebal terasa empuk saat diinjak. Untuk semua ini Sekretariat Jenderal DPR telah menggelontorkan uang begitu banyak. Untuk membayar PT Guba Laras sebagai pemenang tender konsultasi perencanaan nilainya Rp 565,5 juta. Biaya pelaksanaan konsultasi pengawas yang dimenangi PT Jagat Ona Semesta sebesar Rp 234,3 juta. Sedangkan biaya operasionalnya Rp 20 miliar. Pelaksana pekerjaan ini ialah PT Pembangunan Perumahan.

Berdasarkan surat pengumuman lelang Nomor 523111 /MUM_U/ BANGGAR/03/GP/2011, pembangunan itu direncanakan selesai dalam satu bulan, yang dimulai awal Desember tahun lalu. Namun sampai sekarang ruang ini belum benar-benar siap ditempati. Kemewahan ruang rapat Banggar ini ternyata membuat cemburu komisi lain. Nasir menyebutkan renovasi ruang Banggar ini mendatangkan ketidakadilan. "Kami juga mau buat ruangan seperti ini tapi dengan biaya yang lebih rendah, cukup satu miliar saja," ujarnya.

kan semuanya jadi pada iri...


Lihat yg lebih 'korup' di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top