Akhirnya saya harus meninggalkan Semarang dalam waktu yang sangat singkat. Hanya satu malam saja saya berada di Kota Lumpia. Saya berangkat dari Semarang menuju ke Surabaya sekitar jam dua siang. Siang hari yang terik tersebut saya harus membelah ramainya Kota Semarang ke arah utara dan masuk ke Jalur Pantura. Sepertinya Semarang bagian utara ini tidak ada perubahan yang signifikan semenjak terakhir kali saya datang ke kota ini. Masih saja berantakan dan kumuh, banyak genangan air dimana-mana.
Dalam waktu dua jam melewati jalan yang cukup bagus, saya sudah sampai di Pati setelah sebelumnya melewati Demak dan Kudus. Pati adalah sebuah kota kecil yang terletak di Pantura, berbatasan langsung dengan Kudus di sebelah barat dan Rembang di sebelah timur. Kabupaten Pati memiliki semboyan BUMI MINA TANI. Awalnya saya mengira kalau Pati adalah salah satu daerah yang sangat bergantung pada pertanian mengingat ada kata Tani pada semboyan tersebut. Ternyata setelah browsing-browsing, semboyan BUMI MINA TANI adalah singkatan dari Berdaya, Upaya, Menuju, Identitas Pati, Makmur, Ideal, Normatif, Adil, Tertib, Nyaman, dan Indah. Ternyata dugaan meleset yak. Haha..
Sewaktu lewat Pati saya sangat penasaran dengan yang namanya Nasi Gandul. Ini adalah makanan yang sudah sangat melegenda dari Pati. Saat melewati Kota Pati dan melihat ada warung yang jual Nasi Gandul saya langsung memberhentikan motor saya. Saya mampir sebentar untuk mengisi perut. Saya berhenti di Warung Nasi Gandul Pak Harjo. Warungnya sangat sederhana dengan ukuran kecil. Saya pun pesan satu porsi Nasi Gandul. Namanya sangat unik ya, kirain bakal gondal-gandul gitu. Hihihi..
Ternyata.. Nasi Gandul itu nasi yang dihidangkan dengan sayur bersantan namun tidak terlalu kental, malah cenderung encer. Nggak seperti sayur santannya masakan Padang. Sayurnya berisi daging dan jeroan sapi kemudian diberi kecap serta disajikan di atas daun pisang. Untuk menikmati Nasi Gandul bisa ditambahkan beberapa macam lauk seperti perkedel, tempe, empal, usus sapi, lidah sapi, paru, dan hati sapi. Tampilannya memang burem gitu, tapi rasanya lumayan lah apalagi laper gini. Kuahnya rasanya gurih, ada manis dari kecap, dan pedes dari sambelnya. Makanan ini cukup layak dicoba, tapi sebaiknya pertimbangkan baik-baik bagi Anda yang punya penyakit jantung karena makanan ini memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi. Lihat aja tuh sayur isinya daging dan jeroan, lauknya daging dan jeroan juga keculi perkedel dan tempe. Selamat mencoba!!
Post a Comment Blogger Facebook