GuidePedia

0


Wisbenbae.blogspot.com, Jakarta: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memang menjadi andalan Indonesia di ajang Olimpiade Rio 2016. Prestasi itu dibayar mahal dengan raihan medali emas tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Rabu 17 Agustus malam WIB. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang pada ajang yang diselenggarakan di Brasil ini.

Mereka datang ke Olimpiade Rio 2016 sebagai unggulan ketiga. Akan tetapi, sebenarnya pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu tidak datang dalam kondisi terbaik. Selain belum mendapat gelar pada 2016, Owi/Butet juga dilanda masalah kebugaran.

Pasangan ini mulai dipasangkan oleh PBSI sejak awal 2010 ketika pasangan Liliyana terdahulu, Nova Widianto memutuskan pensiun. Owi yang awalnya berpasangan dengan Richi Puspita Dili menjadi pilihan PBSI untuk menemani Butet dan melanjutkan prestasi ganda campuran. Namun, Owi/Butet butuh waktu lama untuk 'nyetel'.

Gelar baru mereka raih pada awal 2011 pada ajang India Open Super Series 2011 mengalahkan rekan senegara Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadeth dua game langsung 21-18 23-21. Seakan kran gelar terbuka, sebulan setelahnya mereka berhasil kembali menjadi juara di ajang Singapura Open Super Series mengalahkan Chen Hung-ling/Cheng Wen-hsing 21-14, 27-25.

Pasangan ini kemudian menjadi legenda setelah menjuarai All England tiga tahun berturut-turut yakni pada 2012, 2013, dan 2014. Sebelumnya, tak banyak pasangan ganda campuran Indonesia bisa melakukan hal itu di ajang sekelas All England. Kemudian, banyak pasangan ganda campuran menyoroti kemampuan mereka. Imbasnya, mereka selalu berada di peringkat atas ganda campuran dunia. Sebanyak 13 gelar berhasil mereka raih selama enam tahun ke belakang.

Hampir seluruh gelar Super Series, Kejuaraan Asia, dan Kejuaraan Dunia sudah pernah mereka sabet. Akan tetapi, ada gelar yang membuat mereka penasaran, yaitu meraih medali di ajang Olimpiade, terutama medali emas. Pada ajang empat tahun sekali itu mereka kerap gagal mempersembahkan medali. Terutama saat Olimpiade 2012, di mana langkah mereka terhenti di semifinal.

Bagi Liliyana, medali emas Olimpiade sangat menghantui dirinya karena pada Olimpiade 2008 di Beijing, saat berpasangan dengan Nova Widianto ia mendapat medali perak. Di final, Liliyana kalah dari pasangan Korea Selatan, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung.

Kini, Olimpiade 2016 menjadi penuntas dahaga. Mereka berhasil mempersemabahkan satu-satunya medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016. Lengkap sudah raihan gelar juara yang berhasil diraih Owi/Butet dalam karier bulu tangkisnya.

Tak sia-sia persiapan intens selama sebulan yang dilakukan Owi/Butet dan PBSI. Karantina di Kudus dan Sao Paolo memantapkan mereka untuk ajang Olimpiade tahun ini. Puncaknya, mereka berhasil melanjutkan tradisi emas bulu tangkis di Olimpiade setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh dengan straight game 21-14 21-12. Owi/Butet berhasil membuat Indonesia bangga pada Olimpiade kali ini tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.

Berikut Profil Kedua Pemain:

Nama Lengkap: Tontowi Ahmad
Tempat, tanggal lahir: Banyumas, 18 Juli 1987
Ranking tertinggi: 2 (November 2012)
Gelar juara: 1 kali juara dunia (2013), 1 kali juara Asia (2015), dua medali emas SEA Games 2011, 1 medali perak Asian Games 2014, MEDALI EMAS OLIMPIADE RIO 2016
Nama lengkap: Liliyana Natsir
Tempat, tanggal lahir: Manado, 9 September 1985
Rangking tertinggi: 1 (15 Juni 2006) bersama Nova Widianto
Gelar juara: 3 kali juara dunia (2005, 2007, 2013), 1 piala dunia (2006), dua kali juara Asia (2006, 2015), 1 medali perak Asian Games 2014, 1 medali perunggu Asian Games 2010, 5 medali emas SEA Games, 1 kali juara junior Asia (2002), MEDALI EMAS OLIMPIADE RIO 2016.
Sumberlanjutin di sini !



Mau KAOS di bawah ? Klik ajah !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top