Beberapa peleton truk kemudi otomatis melaju di jalanan Eropa. Selamat datang masa depan !
Google dan Tesla merupakan perusahaan yang mendapatkan sebagian besar perhatian media ketika bahasan terkait kendaraan kemudi otomatis, namun produsen Volvo, Daimler, Iveco, MAN, DAF dan Scania baru saja menunjukkan bahwa mereka tidak sekedar pemula dalam mengembangkan bidang ini.
Seperti dilansir Guardian, puluhan truk kemudi otomatis tiba di pelabuhan Rotterdam, Belanda setelah melakukan perjalanan dari lokasi di seluruh Eropa, termasuk kota-kota di Denmark, Jerman, Swedia, dan Belgia. Tetap ada supir manusia jika terjadi keadaan darurat, namun mereka pada dasarnya bertindak sebagai wali saat perjalanan berlangsung.
Perjalanan terpanjang dilalui oleh truk Scania, yang melakukan perjalanan sejauh 2.000 kilometer (1.243 mil) untuk mencapai tujuannya. Ia diprogram untuk mengarah hingga tujuan, truk diatur untuk mengetahui lalu lintas lainnya, dan potensi bahaya di sepanjang rute. Selain itu, truk juga dilengkapi dengan router Wi-Fi. Router ini memungkinkan mereka untuk berkendara dengan sinkron, bersama-sama, dalam apa yang secara teknis disebut sebagai "peleton".
Ketika truk berjalan beriringan, mereka mampu melakukan yang driver manusia tidak bisa lakukan, seperti menghemat uang dan bahan bakar. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa peleton memungkinkan truk berkendara dekat satu sama lain, namun tetap berhati-hati mempertahankan jarak satu sama lai. Ini memungkinkan mereka berkendara di slipstream masing-masing.
Hal ini berarti bahwa mereka dapat menghemat bahan bakar sampai 15 persen, dibandingkan dengan konvoi truk yang disupiri manusia, bahkan ketika menggunakancruise control. Dua peleton truk dapat menghemat hampir $ 7.000 dolar setiap tahun, sehingga mudah untuk melihat alasan enam produsen kendaraan tersebut, bersama dengan pemerintah Belanda memutuskan apa yang selanjutnya akan dilakukan, karena ada banyak uang yang akan dihemat, jika truk kemudi otomatis jadi hal umum.
"Truk peleton akan memastikan transportasi bersih dan lebih efisien," kata menteri infrastruktur dan lingkungan, Melanie Schultz van Haegen. "Kendaraan kemudi otomatis juga berkontribusi terhadap keselamatan jalan, karena sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kegagalan manusia."
(K.N Rosandrani / Iflscience)
Post a Comment Blogger Facebook