Jakarta, Banjir yang melanda Jakarta hari Rabu (21/4) lalu, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI kena semprot dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ternyata Ahok marah bukan karena BPBD dianggap gagal mengantisipasi banjir yang merendam banyak pemukiman warga di Jakarta. Marahnya sang gubernur ternyata hanya gara-gara urusan twitter.
Jadi, Ahok ternyata maunya di akun twitter BPBD jangan cuma cuitan info banjir saja. Tapi juga info surutnya banjir harus juga dipampang.
Gara-gara hal yang tidak substansi itu, Ahok ternyata bisa begitu naik pitam. Dengan menyebut BPBD lebih cocok jadi Badan Penginformasi Bencana, ketimbang Badan Penanggulangan Bencana.
“Sudah kayak humas aja lu. Enggak bisa kayak gini kerjanya. Kalau sudah tidak tergenang mesti dilaporkan,” ujar Ahok mencak-mencak, saat rapat bahas banjir di Balai Kota, Jumat (22/4).
Sang gubernur yang pernah bangga disebut gubernur Podomoro ini ngotot minta BPBD berimbang mengabarkan soal banjir di akun twitter. “Kalau anda berani nge-Tweet tergenang, bagus. Anda harus berani nge-Tweet sudah tidak tergenang. Jangan kurang ajar begitu loh, bikin sesat semua,” damprat Ahok.
Alasan Ahok, informasi surutnya banjir tidak kalah penting dengan informasi banjir. Kata dia, biar tahu seberapa cepat Dinas Tata Air bisa menangani banjir.
Perlu diketahui, di banjir Jakarta kemarin, Ahok tidak lagi menyalahkan kabel. Tapi kali ini dia menyalahkan anak buahnya yang dianggapnya tidak becus mengerti penataan air meskipun bertitel insinyur. Dia menyebut jajaran anak buahnya tidak mengerti soal penataan air. Padahal hampir semuanya berstatus insinyur.
“Saya minta di rapat ini jangan anggap saya sebagai Gubernur. Ikutin istilah kampung saya kalau bodoh nurut, kalau pinter ngajar,” ucap sang gubernur dengan kata-kata ‘mutiaranya.’(M Vidia Wirawan)
Post a Comment Blogger Facebook