GuidePedia

0


Wisbenbae.blogspot.com - Bekerja di industri minyak dan gas (migas) menjadi incaran mayoritas masyarakat. Sektor ini dipandang banyak orang, terutama para pencari kerjasebagai lahan basah yang memberikan gaji yang tinggi serta beragam fasilitas menarik bagi para pekerjanya.

Sebagai gambaran, pada akhir Februari 2016, Jobplanet (Jobplanet.com) mengambil contoh gaji rata-rata staf dan manajer engineering di PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina (Persero). Gaji rata-rata staf engineering di Chevron adalah sebesar Rp 10,43 juta per bulan. Sementara, gaji rata-rata manajer engineering di perusahaan tersebut sebesar Rp 51,25 juta per bulan.

Contoh lainnya, gaji rata-rata staf engineering di Pertamina adalah sebesar Rp 6,88 juta per bulan, dan gaji rata-rata manajer engineering di sana adalah sebesar Rp 13,35 juta per bulan.

Namun, harga minyak dunia yang terus merosot sejak tahun 2014 membuat limbung bisnis perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor migas. Beberapa perusahaan migas dunia, termasuk yang beroperasi di Indonesia, bahkan telah mengumumkan untuk merumahkan ribuan karyawannya.

Analisis Jobplanet membandingkan tingkat kepuasan karyawan di industri migas serta ketertarikan para pencari kerja terhadap perusahaan-perusahaan migas pada tiga kuartal terakhir, mulai dari kuartal 3 2015 (Q3 2015) hingga kuartal 1 2016 (Q1 2016).

Hasil analisis ini cukup mengagetkan, di mana tingkat kepuasan karyawan menurun.

Berikut ulasannya.


1. Tingkat kepuasan terhadap gaji

Perusahaan migas dikenal sebagai pemberi gaji dan tunjangan yang menarik bagi para karyawannya. Namun, ada hal yang perlu diingatsetiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda terkait dengan tunjangan atau bonus yang diberikan kepada karyawannya, dan hal ini turut memengaruhi tingkat kepuasan karyawan.

Menurut data Jobplanet, tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap gaji dan tunjangan mereka terus menurun sejak tiga kuartal terakhir. Pada Q3 2015, tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap gaji dan tunjangan mereka adalah sebesar 3,9 dari rating tertinggi senilai 5,0 yang mewakili penilaian sangat puas. Nilai tersebut turun sebanyak 2,6 persen menjadi 3,8 pada Q4 2015, dan kembali turun 10,3 persen menjadi 3,5 pada Q1 2016.


2. Tingkat kepuasan terhadap jenjang karier

Tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap jenjang karier mereka juga terus menurun sejak Q3 2015 hingga Q1 2016. Pada Q3 2015, tingkat kepuasan karyawan perusahaan migas terhadap jenjang karier mereka adalah sebesar 3,7. Nilai tersebut turun 2,7 persen menjadi 3,6 pada Q4 2015, dan turun kembali sebesar 8,1 persen menjadi 3,4 pada Q1 2016.


3. Tingkat kepuasan terhadap manajemen

Tingkat kepuasan terendah karyawan perusahaan migas ada pada faktor manajemen. Pada Q3 2015, tingkat kepuasan karyawan migas terhadap manajemen adalah sebesar 3,7. Sementara, pada Q4 2015 nilai tersebut turun sebanyak 5,4 persen menjadi 3,5 dan turun kembali secara signifikan sebesar 13,5 persen menjadi 3,2 pada Q1 2016.

Jika dibandingkan dengan industri-industri lainnya selama tiga kuartal terakhir, hanya tingkat kepuasan karyawan di industri migas lah yang mengalami penurunan secara terus-menerus. Sementara, tingkat kepuasan karyawan di industri-industri lainnya, seperti industri TI, perbankan, ritel, dan pelayanan cenderung meningkat sejak Q4 2015.

"Penurunan harga minyak dunia yang terjadi terus-menerus tak hanya memengaruhi pelaksanaan bisnis dan proyek perusahaan-perusahaan migas, tetapi juga memberikan dampak bagi para karyawan perusahaan. Perusahaan harus menghitung ulang biaya produksi dan melakukan efisiensi," ucap Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia, Kemas Antonius dalam keterangannya pada Aing di Jakarta, Kamis (17/3).


4. Minat pencari kerja turun

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Jobplanet, ketertarikan pencari kerja terhadap perusahaan migas cenderung mengalami penurunan selama tiga kuartal terakhir. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya jumlah pageviews atau kunjungan ke laman-laman yang berisi profil dan review perusahaan migas di website Jobplanet.

Sejak Q3 2015 hingga Q1 2016, jumlah kunjungan ke laman-laman perusahaan migas di Jobplanet.com menurun sebanyak lebih dari 40 persen. Menurunnya jumlah kunjungan tersebut dapat menunjukkan berkurangnya minat para pengguna Jobplanet, yang juga merupakan pencari kerja, terhadap industri migas.

" Berita tentang turunnya harga minyak dunia serta PHK (pemutusan hubungan kerja) para karyawan perusahaan migas menunjukkan kepada banyak orang, termasuk para pencari kerja, tantangan berat yang sedang dihadapi oleh industri migas. Hal ini tentu turut menjadi pertimbangan para pencari kerja, dan berdampak pada turunnya minat mereka terhadap industri tersebut," tutupnya.


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top