GuidePedia

0


Meminta 'dunia' bersikap adil terhadap umat Islam bagai meminta nyamuk berhenti menggigit. Sedikit mustahil, karena demikianlah sifat dasarnya.

Nyamuk berkembang biak, senang dengan genangan air, bertabiat menghisap darah manusia hingga menularkan penyakit (demam berdarah, malaria dan cikungunya). Begitulah nyamuk.

Tugas kita adalah membersihkan lingkungan, agar nyamuk tidak mudah berkembang biak. Menggunakan obat nyamuk semprot, agar nyamuk yang ada tak mengganggu kita. Hingga 'menepok' nyamuk yang mulai menggigiti kita. Jika pun sudah terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk, segera berobat.

Sama hal nya dengan 'dunia'. Meminta 'dunia' adil dalam bersikap, rasanya agak mustahil. Karena dari dulu, 'dunia' memang tidak adil. Apalagi terhadap umat dan peradaban Islam. Rasanya 'dunia' memang sudah menjadi musuh peradaban.

Yang bisa kita lakukan adalah 'membersihkan' lingkungan. Membuat lingkungan alternatif agar propaganda 'dunia' tidak berkutik. Memanjemen isu sedemikian rupa agar apa yang mereka inginkan tidak 'berkembang biak'. Mendidik dan mengajak masyarakat Islam pada khususnya agar tidak mudah terkena 'gigitan' dunia.

Bahkan, membelajarkan umat Islam agar berani 'menepok' dunia yang sudah berani menggigit dan menyebarkan penyakit kepada tubuh kita. Agar 'dunia' yang lain yang masih berkeliaran tersentak kaget bahwa kita bisa berbuat sesuatu untuk mempertahankan diri kita. Sekali lagi, berbuat sesuatu untuk mempertahankan diri.

Hingga membantu menyembuhkan penyakit-penyakit yang sudah timbul dari dalam tubuh umat Islam ini akibat dari 'gigitan dunia'. Ini tugas besar kita. Bukan hanya menuntut agar 'dunia' bersikap baik terhadap kita.

Hidup damai tanpa nyamuk adalah mustahil. Karena nyamuk akan terus diciptakan Allah untuk menjadi pelajaran tersendiri bagi kita. Sebagaimana Allah pun menciptakan setan sebagai pelajaran tersendiri dalam kehidupan kita.

Hidup damai tanpa 'dunia' juga mustahil. Hidup tentram penuh kasih sayang tanpa gangguan 'dunia' juga mustahil. Karena Allah menciptakan 'dunia' dengan segala tabiat buruknya untuk dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita.

Damai yang sering dijadikan slogan ambigu itu adalah saat apa pun gangguan 'dunia' dengan segala konspirasinya tidak menjadikan kita kalang kabut. Karena kita sudah bisa mencegah, menangani dan memanajemennya sedemikian rupa.

[Azzam Mujahid Izzulhaq]


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top