GuidePedia

0

Jihadis Rusia mengancam akan membunuh setiap tentara yang dikirim pemerintah Moskow untuk mendukung rezim Bashar Al Assad di Suriah, dalam sebuah rekaman video yang diunggah Jabhah Nusra pada hari Sabtu (10/10) kemarin.

Dalam video yang diunggah jihadis Jabhah Nusra asal Rusia mengatakan, “Anak-anak anda yang dikirim untuk memerangi kelompok Islam di Suriah akan kembali dalam keadaan mati.”

Selain itu jihadis Rusia juga mengingatkan Putin bagaimana kekalahan telak Uni Soviet dalam perang di Afghanistan ditahun 1970 an, dan berjanji akan mengulaingnya kembali dengan kerugian dan korban yang lebih dari sebelumnya.

30 September 2015 pesawat udara Rusia memulai operasi militernya di Suriah dengan menargekan kamp-kamp militer milik pejuang revolusi, setelah adanya permintaan langsung dari Presiden Bashar Al Assad kepada Putin beberapa waktu sebelumnya.

41 Kelompok Anti-Assad Bersatu Hadapi Rusia-Iran

Lebih dari 40 kelompok perlawanan Suriah bersumpah untuk menyerang pasukan Rusia. Serangan akan dilakukan sebagai balasan atas operasi udara Moskow.

Sebanyak 41 kelompok oposisi, termasuk faksi Ahrar al-Sham, Tentara Islam, dan Front Mediterania Timur mengatakan, keterlibatan Rusia di Suriah berlangsung setelah pasukan Bashar al-Assad berada dalam ambang kekalahan.

"Realitas terkini di kawasan menuntut penguatan aliansi untuk menghadapi aliansi Iran-Rusia yang menduduki Suriah," tulis 41 faksi dalam pernyataannya, seperti dikutip Al-Arabiya. 

Rusia melancarkan operasi militer di Suriah sejak Rabu pekan lalu. Moskow mengatakan, serangan ditujukan untuk menghancurkan kelompok ISIS dan kelompok yang berafiliasi dengan Alqaidah, Fron Nusra.

Namun, Barat mengatakan, serangan Rusia tidak membedakan kelompok oposisi. Mereka hanya menargetkan kelompok anti-Assad. Sebelumnya, 52 ulama dan akademisi Arab Saudi menyerukan jihad melawan pasukan Rusia di Suriah.


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top