GuidePedia

0


Dalam kampanyenya di 2014, Joko Widodo pernah berjanji akan selalu hadir ketika masyarakat menghadapi situasi sulit. Tapi nyatanya, di lapangan menunjukkan pemerintah Jokowilah yang bikin susah, membuat rakyat tak berdaya menghadapi situasi kenaikan harga bahan pokok yang terjadi. Demikian yang diungkap oleh Ketua Litbang DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Ihsan Jauhari, Jumat, 6 Maret 2015.

"Akan menjadi masalah jika kenaikan harga sudah tidak terkendali sehingga menyengsarakan kehidupan masyarakat dengan ekonomi tingkat bawah. Apalagi bila kenaikan tersebut mengakibatkan angka inflasi yang tinggi," ujarnya.

Ihsan juga mengatakan, bila koordinasi pemerintah berjalan baik, semua potensi kenaikan harga pasti bisa ditangani sejak dini. Pemerintah juga harus segera ambil langkah "keroyokan" yang melibatkan lintas kementrian dan instansi.

"Jangan lagi menunjuk pedagang sebagai kambing hitam dari kelambanan kinerja pemerintah. Di samping itu, upaya menangani sumber-sumber kenaikan harga menjadi urgent untuk dilakukan," tambah Ihsan.

Sebelumnya, dalam pantauan IKAPPI, Jumat, 6 Maret 2015 pagi, harga bawang di Pasar Induk Kramatjati Jakarta berkisar Rp 18.000/Kg. Namun dalam hitungan jam, pada siang hari terpantau kenaikan yang tinggi hingga menyentuh harga Rp 25.000/Kg. Ihsan meminta pemerintah lebih tanggap terhadap situasi ini. Jangan sampai situasi kenaikan harga bawang ditangani seperti penanganan kenaikan harga beras yang terkesan "kagetan".

Sumberlanjutin di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top