GuidePedia

2


Setelah membaca catper dari aboi isikipir melalui post Kelud sahaya langsung teracuni dan langsung mencari kawan untuk mendaki kelud.

Akhirnya partner setia saat nanjak yaitu Ronny, akhirnya mau ikut. Diputuskanlah Hari minggu 12 Oktober kita akan mendaki kelud (padahal teracuninya hari sabtu, jadi begitu teracuni langsung besoknya nanjak )

Kawah Pasca Erupsi Gunung Kelud


MINGGU 12 Oktober 2013
Perjalanan ini dimulai dari rumah aing . Pukul 16:00 kami berdua mulai memacu kendaraan kami menuju blitar.

Ngeng, motor kuat: 


Selfie di motor: 


Setelah menempuh 1,5 jam perjalanan akhirnya kami tiba di Wlingi. Disini kami mampir Indom*ret untuk belanja logistik dan nanya arah desa tulungrejo.

Ngaso: 


Motor Cina tapi kuat: 


Setelah istirahat dirasa cukup kamipun langsung menuju ke Tulungrejo. Sesampainya di desa kamipun berbelok memasuki perkebunan pinus dan mencari rumah terakhir yang menjadi basecamp pendakian. Sempat menemui 2 rumah ditengah kebun pinus ini tapi kami kira masih ada rumah lagi kamipun terus menggenjot sepeda motor kami hingga aspalpun berubah menjadi makadam dan diputuskan untuk kembali dan bertanya pada rumah terakhir yang kami singgahi tadi. Ternyata ya kedua rumah inilah rumah terakhir.

Karena rumah Mas Yudi pintunya ditutup akhirnya aing nitipin motor di sebelah rumah mas yudi dan ternyata Pak Dasuki (yg punya rumah) biasanya rumah beliau juga dijadikan basecamp.

Quote:Tiba di rumah Pak Dasuki pukul 19:00, ngobrol sebentar, ngisi perbekalan air dan bertanya tentang kondisi jalur. Akhirnya pukul 19:20 Pak Dasuki dengan baik hatinya mengantarkan kami hingga titik pendakian.

Sebelum berangkat berdoa dulu, dan atur nafas. 19:24 kami mulai melangkah. Dengan keril berisi tenda, 2 SB, nesting, kompor dibawa ronny, sedangkan aing cuma bawa daipack berisi 6L air, jaket, logistik dan jas hujan. Langkah kami terasa cepat. Jalur menuju Pos 1 landai dengan tanjakan-tanjakan cabe rawit yang buat napas ngos-ngosan. Bergerak cepat dengan sedikit istirahat kami tiba di Pos 1 pukul 20:10.

Pos 1 merupakan bangunan shelter dengan atap asbes. Disini kami beristirahat sekitar 5 menit kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pos 2. Tanjakan awal selepas Pos 1 sangat curam dan licin. . Jalur menuju pos 2 semakin menanjak tapi masih sering dijumpai bonus berupa jalanan landai maupun jalanan menurun. Di pertengahan jalan menuju Pos 2 Ronny mulai kelelahan dan meminta untuk bertukar ransel. Akhirnya aing pun bawa keril dan ronny cuma bawa daypack. Tetapi posisi jalan tetap aing didepan dan ronny dibelakang.

21:17 kami telah tiba di Pos 2. Disini kami hanya istirahat cukup lama karena dari pos 1 menuju pos 2 tanjakannya cukup buat dengkul nyut2an. Dari informasi Pak Dasuki pos 2 ke pos 3 sangat dekat. Dengan semangat 45 kami melangkah ke Pos 3 pukul 21:25. Jalanan tetap menanjak tapi tidak separah tanjakan ke Pos 2. Memang pos 2 ke pos 3 cukup dekat terbukti kami hanya memerlukan waktu 19 menit untuk tiba di Pos 3. Pukul 21:44 kami tiba di Pos 3. Langsung buka tenda

Setelah pasang tenda kamipun masak untuk makan malam ditemani rembulan yang bersinar terang malam itu

Rembulan: 


Setelah makan, ngopi, ngobrol, curhat akhirnya kamipun tidur jam 12:00 dan berencana bangun pukul 05:00 untuk menanti sunrise dan segera summit

SENIN 13 Oktober 2014

Pukul 05:00 aing bangun karena alarm dari HP ronny yang cukup berisik. Tak begitu dingin pagi itu mungkin karena ketinggin pos 3 ini tak begitu tinggi. Keluar tenda dan langsung masak air untuk ngopi pagi itu sambil menunggu sunrise dibalik Gunung Butak di timur sana.

Galeri Pagi itu: 


Setelah isi amunisi dan ngopi. Pukul 06:04 kami summit. Tenda dan barang2 ditinggal di Pos 3 dan kami naik hanya bawa air 3L saja. Jalur ke puncak dari pos 3 ke kanan, melewati ilalang tinggi, trus turunan curam, trus nanjak, trus turun lagi, nanjak lagi, turun lagi, nanjak lagi (kalo gak salah 4kali naik turun ). Trus ada tanjakan sangat curam. pokoknya dengkul ketemu muka.

Setelah jalur ilalang kita disuguhi jalur pasir dan batuan labil yg mudah longsor, kiri kanan jurang menganga, kalo plung... ya dijamin gagal kimpoi dah.

Perjalanan Muncak: 


Turun Naik 4x: 


Jalur berpasir: 


Bayangan kita: 


Setelah jalur berpasir jalur akan menaiki tebing. Tak ada jalur yang jelas disini. Pokoknya cari yang aman untuk dipijak dan cari yang naik sedikit melipir ke kanan.

Tebing: 


Hati-hati batunya mudah lepas: 


Setelah sampai di sisi kanan tebing ini akan terlihat jelas jalur menuju bibir kawah. Ini jalurnya

 Itu jalurnya masih jauh: 


Pukul 07:47 kami pun tiba di bibir kawah dan mencari dataran untuk mencari angle terbaik untuk foto kawah. Tapi mau difoto darimana pun perasaan sama aja hasilnya

Bibir Kawah: 


Bisa main bola dimari boi: 


Kawah: 


Ninggalin bendera disana sebagai tanda: 


Tak tahan sama panasnya kamipun bergegas kembali ke camp. 08:10 kami mulai meninggalkan bibir kawah dan menuju ke Pos 3. Kalu tadi turun naik baliknya kini naik turun naik turun 4x
Pukul 09:30 kami tiba di Pos 3 dan langsung berteduh di Sarang Burung

Sarang Burung: 


Masak untuk makan siang, ngeteh kami lakukan. Setelah makan, dan ngopi kami pun bergegas packing dan segera turun.

Pukul 11:20 kami mulai meninggalkan Pos 3 dan bergegas turun. 11:30 tiba di Pos 2. 11:58 tiba di Pos 1. Istirahat 10 menit kemudian jalan lagi dan tiba di aspal kebun pinus 12:34

Pos 2: 


Pos 1: 


Track Kebun Pinus: 


Kebun Pinus: 


Tiba di aspalan ini kami beristirahat sejenak, untuk mengatur nafas, menggaruk tangan dan kaki yang gatel karena rumput gajah (ilalang) kemudian melanjutkan menuju rumah Pak Dasuki.

Rumah Mas Yudi: 


Rumah Pak Dasuki: 


Di rumah pak dasuki kami disuguhi kopi, lalu kami juga numpang mandi. Setelah selesai mandi kamipun berpamitan ke Pak Dasuki dan memberikan uang seikhlasnya kepada beliau.

Perjalanan masih panjang menuju rumah. 2 jam waktu ditempuh dai Tulungrejo menuju Ngadiluwih. Pantat Panas, kaki juga sakit. 

Terimakasih buat :
1. Aboi Isikipir atas racunnya
2. Keluarga Pak Dasuki
3. Ronny temen setia ndaki

Tambahan info :
- untuk menuju tulungrejo bisa menuju ke Wlingi kemudian mengikuti jalur utama untuk menuju Batu / Wisata Rambu Monte. Setelah masuk desa Tulungrejo, terdapat pertigaan. Pertigaan ini ditandai dengan adanya masjid disisi kiri jalan. Beloklah ke kiri 50 meter kemudian belok ke utara (kanan). Ikuti saja aspal hingga menemukan dua rumah diatas.
- Jangan mendaki siang hari karena panasnya bukan main
- Hati-hati karena batu di tebing mudah jatuh.
- Tidak ada Sumber Air, Jadi aboi Bawa air secukupnya dari Bawah
- Pas malem gak ada foto karena camera digital kita flashnya rusak.

Post a Comment Blogger

  1. hayuukk kesana lagih kk ,, hari ini rencana nya berangkat sama mbak mubbe dan mamang nekomarusama :D

    ReplyDelete

Beli yuk ?

 
Top