GuidePedia

0


Bupati Bogor, Rachmat Yasin dikawal keluar dari Gedung KPK, Jakarta (9/5). Ketiga tersangka ditangkap KPK beserta barang bukti uang tunai Rp1,5 miliar telah resmi menjadi tersangka dugaan tindak pidana korupsi dan ditahan di rutan KPK. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Jakarta - Dalam penutupan perdagangan saham Jumat pekan lalu, Sentul City (BKSL) termasuk dalam kelompok Top Losers. Pada pembukaan saham hari ini, Senin, 12 Mei 2014, pergerakan saham Sentul City juga masih negatif di angka Rp 158 per saham, turun 0,63 persen.

Pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Rahmat Yasin di Bogor. Dia ditetapkan sebagai tersangka penerima suap pengalihan fungsi hutan menjadi kawasan permukiman. Dia ditangkap bersama dengan Johan Yap, karyawan Bukit Jonggol Asri yang telah diakuisisi oleh Sentul City. Adapun Investor Relation BKSL Michael Tene mengatakan Johan bukan karyawan mereka. 

Analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan jatuhnya saham PT Sentul City Tbk (BKSL) karena imbas skandal suap Bupati Bogor Rahmat Yasin terkait megaproyek Sentul Nirwana di Bogor, Jawa Barat. Namun pengaruh suap itu disebut Satrio hanya sebagai dampak pendek. "Biasanya pengaruhnya jangka pendek," kata Satrio saat dihubungi, Senin, 12 Mei 2014.

Kendati berdampak dalam jangka pendek, kata Satrio, pengaruh suap Rahmat akan jauh lebih besar dampaknya ke Sentul City ketimbang pengaruh kasus pajak bekas Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo ke Bank Central Asia. Sebab, kata Satrio, skandal Sentul City tersebut berkaitan langsung dengan pekerjaan mereka. "Itu tanah kerja dia. Jualannya dia," kata Satrio.
 
SumberLihat yg lebih 'seru' di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top