Apakah soto menjadi menu favorit Anda? Makanan khas Indonesia ini tentu digemari oleh masyarakat secara luas. Soto juga menjadi hidangan yang pas saat musim penghujan karena dapat membuat tubuh menjadi hangat dan juga mengenyangkan.
Hampir setiap daerah di Indonesia punya ciri khas sotonya masing-masing. Sebut saja Soto Kudus yang pastinya berasal dari Kudus. Meski berasal dari kabupaten terkecil di Jawa Tengah, kini Soto Kudus dapat dinikmati di berbagai daerah, khususnya Jakarta yang memiliki keragaman makanan. Menariknya, Soto Kudus ini menurut tradisi disajikan dalam mangkuk porselen kecil dengan sendok bebek untuk satu porsinya dan hanya terdapat dua jenis, yaitu soto ayam dan soto kerbau.
Soto kudus memang tidak menggunakan daging sapi sebab orang Kudus sendiri sangat menghormati orang Hindu. Awalnya di masa Sunan Kudus, banyak orang yang memeluk agama Hindu dan sunan memerintahkan semua warganya untuk menghormati orang Hindu, dan budaya ini terus dilaksanakan sampai sekarang.
Kuahnya itu merupakan kaldu dari ayam atau kerbau yang direbus sebelum disuwir, sehingga rasanya juga terjaga dan ditambah dengan bumbu yang dihaluskan. Aroma dan rasa pun kian menggoda Anda untuk mencicipinya di saat masih panas mengepul. Bumbu-bumbu yang ditambahkan ke Soto Kudus dapat membuat tubuh hangat, sehingga cocok dimakan saat cuaca dingin atau hujan.
Soto Kudus disajikan terpisah dengan makanan pendampingnya. Ada tahu dan tempe bacem, perkedel kentang, bakwan jagung, sate kerang, sate telur puyuh, jeroan dan ati ampela. Untuk menambah cita rasanya, bisa ditambahkan air perasan jeruk nipis, sambal dan kecap yang tersedia, sehingga menyatu rasanya. Salah satu tempat favorit untuk menikmati Soto Kudus di Jakarta, yakni Soto Kudus Blok M, Jakarta Selatan. Jadi, di mana tempat favorit Anda?
Hampir setiap daerah di Indonesia punya ciri khas sotonya masing-masing. Sebut saja Soto Kudus yang pastinya berasal dari Kudus. Meski berasal dari kabupaten terkecil di Jawa Tengah, kini Soto Kudus dapat dinikmati di berbagai daerah, khususnya Jakarta yang memiliki keragaman makanan. Menariknya, Soto Kudus ini menurut tradisi disajikan dalam mangkuk porselen kecil dengan sendok bebek untuk satu porsinya dan hanya terdapat dua jenis, yaitu soto ayam dan soto kerbau.
Soto kudus memang tidak menggunakan daging sapi sebab orang Kudus sendiri sangat menghormati orang Hindu. Awalnya di masa Sunan Kudus, banyak orang yang memeluk agama Hindu dan sunan memerintahkan semua warganya untuk menghormati orang Hindu, dan budaya ini terus dilaksanakan sampai sekarang.
Tidak jauh berbeda dengan soto lainnya di Indonesia, kuah Soto Kudus berwarna kuning keruh dengan isian berupa suwiran daging ayam atau kerbau, tauge, seledri dan bawang putih goreng. Untuk bumbunya menggunakan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, ketumbar dan diberi garam secukupnya agar menambah selera.
Kuahnya itu merupakan kaldu dari ayam atau kerbau yang direbus sebelum disuwir, sehingga rasanya juga terjaga dan ditambah dengan bumbu yang dihaluskan. Aroma dan rasa pun kian menggoda Anda untuk mencicipinya di saat masih panas mengepul. Bumbu-bumbu yang ditambahkan ke Soto Kudus dapat membuat tubuh hangat, sehingga cocok dimakan saat cuaca dingin atau hujan.
Soto Kudus disajikan terpisah dengan makanan pendampingnya. Ada tahu dan tempe bacem, perkedel kentang, bakwan jagung, sate kerang, sate telur puyuh, jeroan dan ati ampela. Untuk menambah cita rasanya, bisa ditambahkan air perasan jeruk nipis, sambal dan kecap yang tersedia, sehingga menyatu rasanya. Salah satu tempat favorit untuk menikmati Soto Kudus di Jakarta, yakni Soto Kudus Blok M, Jakarta Selatan. Jadi, di mana tempat favorit Anda?