Jinan Huang, seorang ibu yang berumur 33 tahun, melahirkan bayi kembar 12 di Shanghai pada hari senin yang lalu. Jinan, sekarang ini dalam keadaan stabil setelah proses melahirkan selama 31 jam, diberikan peluang selama seminggu oleh pemerintahan untuk memutuskan seorang bayi yang akan dipilih untuk dibesarkan.
"Saya bersama suami belum boleh menentukan pilihan," ujar Jinan yang berbicara kepada wartawan beberapa saat setelah kelahiran tersebut terjadi.
"Tetapi kami telah mempertimbangkan dengan serius untuk membesarkan seorang bayi lelaki yang lahir pada urutan ke dua. Dia adalah bayi paling berat dan oleh karena itu kami berharap bayi tersebut akan berumur panjang dan kelak agar dapat menjaga kami di usia tua nanti."
"Kami pastinya tidak akan memilih bayi perempuan," tambah suami Jinan. "Kami yakin dengan keputusan kami." Sebelas bayi yang tidak dipilih oleh Jinan dan suaminya akan dilemparkan dari atas puncak gunung, sesuai ketetapan yang sudah ditetapkan dalam Undang Undang Kelahiran Kembar di Cina. Semenjak keluarnya undang-undang "Satu Keluarga Satu Anak" pada tahun 1983, pemerintah Cina sudah membunuh lebih dari 65 juta bayi kembar di negara tersebut.
Jinan, yang mengaku bahwa sudah bertahun-tahn berusaha mendapatkan anak, dengan tegas menolak tuduhan bahawa dia menggunakan pil kesuburan, sebuah perbuatan yang juga dijanjikan dengan hukuman mati di China. "Saya tidak mengerti kenapa ini boleh terjadi," tambahnya. "Kepada seluruh rakyat China dan para pemimpin kami yang terhormat, saya memohon permintaan maaf atas kelahiran bayi kembar kami yang memalukan dan tidak bertanggung jawab ini."
Sifat keperimanusiaan di Cina rasanya sudah lama PUPUS, kenapa CCJ berkata begitu? karena sudah banyak cerita maupun berita yang kita dengar mengenai bayi dimakan, anak didera, dipukul dan perlindungan anak yang dilanggar, namun tidak ada pihak yang mau tampil untuk membantu!
Ngeri ya..
Follow @wisbenbae