GuidePedia


 

Semenjak Wishnutama hengkang dari Trans Corp pada April 2012, Trans TV dan Trans 7 kayak kapal yang sedang diterjang gelombang besar. Oleng ke kanan, oleng ke kiri. Jika Nahkoda-nya tidak hebat, dipastikan kapal akan tenggelam ke dalam laut. Sebenarnya saya sudah menduga sejak awal. Kepergian pria yang akrab disapa Tama ini bakal mengoyahkan performance Trans TV maupun Trans 7. Harap maklum, Tama bagaikan ‘Tulang Punggung’ dari Trans Corp. Sebagai owner Trans Corp, Chairul Tanjung begitu menaruh kepercayaan penuh dan mengandalkan Tama di bisnis media, khususnya televisi. Tak heran, di Trans Corp, Tama menjabat dua jabatan vital. Di Trans TV, ia menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut), sementara di Trans 7, jabatannya adalah Direktur Produksi.
 Nama Wishnutama bukan sosok asing dan bukan orang sembarangan. Pria yang akrab disapa Tama ini adalah ‘otak’ keberhasilan Trans TV maupun Trans 7. Setelah TV7 dibeli oleh Trans Corp dari PT. Gramedia dan berganti nama menjadi Trans 7, Tama lah yang menjadikan Trans 7 mengalahkan Trans TV. Sungguh Trans Corp akan kehilangan sosok Kreatif muda seperti Mas Tama. Di kutip dari account @transmania “alasan Mas Tama keluar dari Trans Corp yaitu ingin memberikan kesempatan kepada kader kader Generasi muda untuk bisa menjadi Kapten di Trans Corp” dan dalam pidato terakhirnya yang di kutip dari @Mytranstweet “Mas Tama mengatakan tidak akan pindah ke stasiun TV lain kecuali stasiun TV itu miliknya”



 

Tama lah yang membuat Trans Corp profit, khususnya ketika Tama dipercaya memegang Trans 7. Begitu dipegang oleh tangan dinginnya, kondisi Trans 7 jauh lebih baik dari kakaknya: Trans TV. Bonus berlimpah-limpah diberikan pada karyawan stasiun televisi yang sebelumnya bernama TV 7 dan dmiliki Kompas-Gramedia itu. Selain bonus tahunan, kenaikan gaji, maupun insentif karyawan yang berhasil membuat rating program-program Trans 7 gede-gede.

Salah satu keberhasilan Trans 7 adalah jumlah SDM yang sedikit, tetapi efektif. Dengan begitu, cash flow-nya mantap. Setidaknya analisis itu menurut Chairul Tanjung, si ‘Anak Singkong’ yang akrab disapa CT ini. Berbeda dengan Trans TV yang dianggap memiliki SDM gemuk dan tidak efektif. Cash flow-nya relatif ‘acur-ancuran’. Tak heran, CT meminta Tama buat memperbaiki kinerja Trans TV lagi. Masa kalah dengan ‘adiknya’? Pas Tama diangkat jadi Dirut, strategi pertama yang dilakukan adalah melakukan pengurangan karyawan. CT pun melakukan kebijakan, tentunya melalui HRD, yakni melakukan tes ulang buat karyawan lama. Ini dilakukan buat mengukur kinerja maupun semangat SDM. Kebijakan lainnya…



“Kalo nggak perform, nggak dapat bonus,” ujar teman saya yang sampai saat ini masih betah kerja di Trans 7. “Ya gara-gara kebijakan itu, banyak karyawan yang pada resign, deh…”



Sejak Tama juga resign dan mendirikan Net-TV, ‘perahu’ di Trans Corp oleng. Tambah teman saya yang sebelum hijrah ke Trans 7 adalah kreatif di ANTV ini, mayoritas karyawan Trans TV resah dan gelisah. “Mereka kayak patah arang,” kata teman saya lagi. ‘Perahu’ Trans Corp oleng, karena tak ada lagi orang yang cerdas dan punya strategi yang besar seperti Tama.




“Tahun 2013 ini, sudah 200-an orang yang minta resign dari Trans,” ungkap teman saya via menutup komunikasi via Blackberry Massage (BBM) semalam. “Saking banyak yang mau resign, kertas clearence sheet di HRD abis-bis.”



Kabar yang beredar cukup santer, mayoritas karyawan yang resign dari Tarns Corp, bakal hijrah ke PT. Net Mediatama Indonesia (Net TV). Maklumlah, ‘Kepala Suku’-nya, yakni Tama, ada di Net TV, jadi segerombolan ‘anggota’ biasanya juga turut hijrah. Hal ini sering terjadi dalam dunia televisi. Kalo dalam istilah dalam dunia televisi: BEDOL DESA.

Net TV adalah stasiun televisi yang memakai frekuensi siaran milik PT. Televisi Anak Spacetoon (Space Toon). Selain membeli frekuensi Spacetoon, Net TV akan memakai saluran komunikasi lain, antara lain Youtube. Perusahaan ini adalah bagian dari kelompok usaha Indika Group, di bawah bendera Indika Energy Tbk. Saluran televisi ini didirikan oleh Tama dan pendiri dari Indika Group dan mantan Komisaris Utama PT Surya Citra Televisi Indonesia (1999-2002), Agus Lasmono. Setelah dinanti-nantikan sekian lama, pada Minggu, 26 Mei 2013 lalu, Net TV akhirnya melakukan grand launching besar-besaran di Jakarta Convention Center (JCC). Event yang menghadirkan sejumlah artis papan atas kayak Agnes Monica dan termasuk artis internasional Taio Cruz dan Carly Rae Jepsen tersebut, sekaligus memberikan sinyal, Net TV siap ‘melawan’ Trans Corp.



Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI ! 
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Beli yuk ?

 
Top