Kelima siswi yang memerankan tayangan tersebut telah mendapat sanksi. Mereka juga dikabarkan telah dikeluarkan dari sekolah.
“Betul (video) itu. Sudah diberi sanksi,” ujar Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Tolitoli, Muallimin, kepada hidayatullah.com saat dikonfirmasi via telepon selular, Rabu (17/4/2013).
Muallimin menjelaskan, para pelaku dalam video tersebut sebenarnya hanya iseng-iseng saja. Namun, keisengan tersebut melewati batas kewajaran.
“Kita anggap melanggar aturan sekolah, termasuk penistaan agama,” tegasnya.
Menurut Muallimin, sanksi yang dijatuhkan sudah disepakati institusi SMAN 2 Tolitoli secara umum beberapa hari lalu. Selain pihak sekolah, para stakeholder dan siswa-siswa, juga telah mendapat dukungan dari pihak-pihak di luar sekolah. Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
“Secara keseluruhan, orangtua (para pelaku) menerima sanksi dan diakui tindakan anak-anak yang telah melanggar etika,” tambahnya.
Hingga saat ini, jelasnya, kelima murid SMAN tersebut sudah diproses secara hukum di Kepolisian Resort Tolitoli.
Murid-murid tersebut, masih menurut Muallimin, adalah murid Kelas XII yang sebentar lagi akan mengikuti Ujian Nasional. Sanksi tersebut, lanjutnya, merupakan bentuk ketegasan pihak sekolah atas pelanggaran yang dilakukan murid-murid SMAN 2 Tolitoli itu.
“(Mereka) dikeluarkan sehingga tidak (ikut) Ujian Nasional,” tambahnya.
Muallimin mengaku prihatin atas kejadian ini. Dia berharap, agar tidak terulang, perlu juga dukungan para orangtua murid dalam mendidik anak-anak mereka.
“Pembinaan spiritual yang perlu digalakkan,” ujarnya lagi.
Dia mengaku, SMAN 2 Tolitoli selama ini telah melakukan pembinaan spritual bagi para muridnya.
“Setiap malam Jumat kita lakukan pembinaan rohani,” akunya.
Seperti diketahui, sebuah video di Youtube menayangkan 5 siswi yang bersendau gurau. Mereka mempraktikkan ritual shalat dengan mencampur-adukkan joget dan musik. (hidayatullah.com)
Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !
Follow @wisbenbae