Senapan Kar98 lengkap dengan dua jenis Patronentaschen. Yang kiri (Patronentasche M1911) banyak dipakai oleh pasukan infanteri, sementara yang kanan (Patronentasche M1887) oleh pionier (Zeni). Entah kenapa Zeni diberi jatah peluru lebih sedikit, yang jelas dalam foto-foto yang memperlihatkannya (seperti contoh Garde-Pioniere di atas), Patronentasche M1887/88 biasa disandingkan dengan peralatan pioniere lengkap, termasuk kampak dan sekop. Patronentasche M1887 juga biasa dipakai oleh artileri pejalan kaki, pasukan kereta, konvoy suplai, dan Verkehrstruppen (pasukan transportasi)
Patronentaschen M11 Wehrmacht. M11 merujuk pada tahun pertama benda ini dikeluarkan (1911). Warna dari kantong amunisi standar pasukan infanteri Jerman ini biasanya terdiri dari dua pilihan: hitam dan coklat. Si prajurit dalam foto di atas berasal dari SS-Polizei-Division (perhatikan letak hoheitszeichen dan pola kragenspiegel-nya!), dan dia memegang senapan K98a di tangannya dengan gaya yang begitu tidak biasa sehingga banyak para kolektor foto yang menyangka bahwa foto di atas adalah palsu atau dibuat oleh reenactor!
Untuk Fallschirmjäger, mereka dilengkapi dengan bandolier sebagai pembungkus amunisi karena benda ini lebih "nyetel" disandingkan dengan jaket penerjun dibandingkan dengan Patronentaschen. Satu bandolier dilengkapi dengan 12 kantung kamuflase yang di dalamnya berisi 24 klip mauser yang bisa dipenuhi sampai 120 butir peluru
Evolusi Patronentasche Jerman pra-1911 (zaman Kekaisaran). Setiap prajurit infanteri biasanya membawa sampai 120 butir peluru di patronentasche serta tornister (tas ransel) di punggung. Cadangan 20 butir peluru telah disiapkan di level kompi, sementara di level divisi cadangannya mencapai 395 butir! Contoh yang ditampilkan di atas adalah buatan Jerman sendiri, dan bukan hal yang aneh kalau tentara Kaiser menggunakan kantong amunisi hasil rampasan dari musuhnya
Patronentasche M1914 Württemberg yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan patronentaschen standar hanya dipakai oleh pasukan Kekaisaran Jerman yang berasal dari Württember. Bentuk dan ukurannya serupa persis dengan patronentasche yang dipakai oleh pasukan medis, hanya saja dia telah dipatenkan dan bagian dalamnya dilengkapi dengan slot metal yang mampu menampung sampai 12 butir peluru
Oleh : Alif Rafik Khan
Patronentasche (kantong amunisi) biasanya ditempelkan di ikat pinggang, masing-masing tiga buah di bagian kiri-kanan. Satu kantong mampu menyimpan sampai 5 buah klip mannlicher (senapan) atau peluru Mauser. Ukuran yang kecil dan kapasitas yang tidak besar membuat kantong jenis ini disukai oleh Landser (prajurit Jerman), utamanya Pionier (zeni). Bagian dalamnya unik karena dilengkapi dengan tiga set klip pegas yang menjepit peluru dalam posisi tegak di tempatnya. Lapisan luarnya biasanya terbuat dari bahan kulit keras yang membuatnya bisa difungsikan seperti itu. Bagian tutupnya bergantung ke luar ke bagian depan dan mempunyai semacam pengait di bagian pinggirnya. Pengait dari bahan metal ini kadangkala di-cap dengan nomor/nama resimen sebagai tanda identifikasi.
Standar jumlah peluru yang dibawa dalam satu misi tempur oleh seorang prajurit infanteri dalam Patronentasche-nya adalah 45 butir peluru (meskipun kapasitasnya bisa mencapai 60 butir bila diisi penuh). Uniknya, dalam Perang Dunia II prajurit infanteri Jerman tidak membawa peluru menggunakan bandolier seperti halnya dalam perang sebelumnya. Satu-satunya pengecualian adalah bandolier Luftwaffe seperti yang biasa dibawa oleh Fallschirmjäger. Satu bandolier bisa membawa sampai 120 butir peluru, dua kali lipatnya patronentasche standar!
Munitionsverpackung (Kemasan Amunisi):
- Patronen 7,92 mm auf Ladestreifen (für Gewehr): 1500 Stück in Holzkisten, Gewicht 48 kg
- Patronen 7,92 mm ohne Ladestreifen (für MG): 1500 Stück in Holzkisten, Gewicht 46 kg
- Stielhandgranaten: 16 Stück in Holzkästen, Gewicht 25 kg
- Eierhandgranaten: 30 Stück in Packkästen, Gewicht 9 kg
- Wurfgranaten 5 cm für lGrW: 10 Stück in Blechkästen, Gewicht 12 kg
- Wurfgranaten 8 cm für mGrW: 3 Stück in Blechkästen, Gewicht 13,25 kg
- Wurfgranaten 12 cm für sGrW: 2 Stück in Kisten, Gewicht 40 kg
- Granaten 3,7 cm für Pak: 12 Stück in Blechkästen, Gewicht 21,5 kg
- Gewehrgranaten mit Treibpatronen: 30 Stück in Packkästen, Gewicht 8,9 kg
- Panzerfäuste gebrauchsfertig: 4 Stück in Packkästen, Gewicht 32 kg
Sumber :
Foto koleksi pribadi Tony Meldahl
Standar jumlah peluru yang dibawa dalam satu misi tempur oleh seorang prajurit infanteri dalam Patronentasche-nya adalah 45 butir peluru (meskipun kapasitasnya bisa mencapai 60 butir bila diisi penuh). Uniknya, dalam Perang Dunia II prajurit infanteri Jerman tidak membawa peluru menggunakan bandolier seperti halnya dalam perang sebelumnya. Satu-satunya pengecualian adalah bandolier Luftwaffe seperti yang biasa dibawa oleh Fallschirmjäger. Satu bandolier bisa membawa sampai 120 butir peluru, dua kali lipatnya patronentasche standar!
Munitionsverpackung (Kemasan Amunisi):
- Patronen 7,92 mm auf Ladestreifen (für Gewehr): 1500 Stück in Holzkisten, Gewicht 48 kg
- Patronen 7,92 mm ohne Ladestreifen (für MG): 1500 Stück in Holzkisten, Gewicht 46 kg
- Stielhandgranaten: 16 Stück in Holzkästen, Gewicht 25 kg
- Eierhandgranaten: 30 Stück in Packkästen, Gewicht 9 kg
- Wurfgranaten 5 cm für lGrW: 10 Stück in Blechkästen, Gewicht 12 kg
- Wurfgranaten 8 cm für mGrW: 3 Stück in Blechkästen, Gewicht 13,25 kg
- Wurfgranaten 12 cm für sGrW: 2 Stück in Kisten, Gewicht 40 kg
- Granaten 3,7 cm für Pak: 12 Stück in Blechkästen, Gewicht 21,5 kg
- Gewehrgranaten mit Treibpatronen: 30 Stück in Packkästen, Gewicht 8,9 kg
- Panzerfäuste gebrauchsfertig: 4 Stück in Packkästen, Gewicht 32 kg
Sumber :
Foto koleksi pribadi Tony Meldahl
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !