Dokter merekomendasikan pria dan wanita untuk mengecek kadar lemak darah kolesterol dan trigliserida minimal lima tahun sekali, dimulai sejak usia 20 tahun. Trigliserida adalah jenis lemak tubuh lainnya. Bila jumlah trigliserida berlebihan juga dianggap mempermudah pembentukan aterosklerosis, meski hubungannya belum sejelas seperti angka kolesterol. Untuk mengetahui arti dari hasil tes trigliserida Anda, simak penjelasan berikut.
Kurang dari 150 mg/dL (Normal)
Ini berarti risiko Anda untuk terkena penyakit kardiovaskular rendah. Anda bisa menjaganya selalu dalam kondisi normal dengan cara menjaga berat badan tetap ideal, berolahraga teratur, berhenti merokok dan memiliki pola makan sehat.
150mg/dL - 199 mg/dL (batas atas) Kadar trigliserida dalam range ini tergolong tinggi. Biasanya disebabkan karena faktor gaya hidup dan masih bisa diatasi dengan modifikasi gaya hidup. Jika ada penyakit lain (seperti diabetes, ginjal atau tirodid), atau pun obat-obatan (misalnya betablocker atau kortisosteroid) yang berperan terhadap tingginya trigliserida, sebaiknya konsultasikan pada dokter.
200mg/dL - 499mg/dL (Tinggi)
Kadar trigliserida yang tinggi bisa disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Mereka yang masuk dalam kategori tinggi biasanya juga memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti lingkar pinggang yang lebar atau resistensi insulin yang menyebabkan diabetes. Perubahan gaya hidup adalah terapi utama yang bisa dilakukan. Obat-obatan terkadang juga diresepkan dokter.
Di atas 500 mg/dL (Sangat tinggi)
Orang yang memiliki kadar trigliserida sangat tinggi biasanya juga menderita diabetes tipe dua dan faktor risiko lain penyakit jantung. Jika kadar trigliserida sudah melebihi 1.000 mg/dl, akan terjadi peningkatan risiko pankreatitis akut atau inflamasi di pankreas. Kadar trigliserida yang sangat tinggi pada umumnya diatasi dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.
Sumber :
CNN
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !