GuidePedia

0
Tari Rampak Yakso Pringgondani

Acara Dieng Culture Festival 2011 berakhir setelah dilakukannya larung hasil potongan rambut gimbal di Telaga Warna. Namun serangkaian acara mulai dari kirab, pemandian anak rambut gimbal, pemotongan rambut gimbal, dan larung potongan rambut masih membuat saya berdecak kagum. Semuanya luar biasa mengagumkan membuat saya ingin kembali melihat pertunjukan budaya ini tahun depan. Alangkah indahnya dan uniknya budaya bangsa ini.

Dari banyaknya rangkaian acara yang dilakukan pada Dieng Culture Festival 2011, salah satu yang membuat saya terpikat adalah adanya Tari Rampak Yakso Pringgondani saat berlangsungnya kirab rambut gimbal. Tari Rampak Yakso hanyalah salah satu dari sekian banyak tarian yang ditampilkan. Lalu kenapa ini bisa menarik perhatian saya? Tentu karena para penari Tari Rampak Yakso ini kostumnya yang paling nyeleneh, lain dari yang lain.

Tari Rampak Yakso Pringgondani
Tari Rampak Yakso Pringgondani

Pada dasarnya tarian ini memiliki tiga tokoh utama yaitu Gatotkaca, Hanoman, dan para buto (raksasa) yang jumlahnya cukup banyak. Gatotkaca memiliki badan yang kekar, gagah, dan perkasa dengan gerakan-gerakan yang sangat cool. Hanoman adalah karakter kera dengan kostum putih yang terus bergerak liar kesana-kemari layaknya seekor kera. Sementara itu yang paling menonjol adalah para buto dengan kostum yang tampak mengerikan. Rambut panjang, gigi taring yang keluar, dan tatapan mata yang tajam.

Tari Rampak Yakso Pringgondani
Tari Rampak Yakso Pringgondani

Dari segi gerak tarian sebenarnya nggak ada yang istimewa dari Tari Rampak Yakso. Gerakan para buto sangat kaku dan hanya berupa hentakan-hentakan kaki seiring dengan suara gamelan yang dimainkan. Kerincingan yang terdapat di kaki penari membuat gerakan yang kaku itu membuat tarian sangat khas. Gatotkaca bergerak sangat elegan dengan badannya yang kekar. Sementara itu Hanoman bergerak sangat liar dan tidak sungkan-sungkan mengambil barang-barang dagangan yang ada di warung seperti rokok, snack, dan makanan lainnya. Para pedagang dengan rela memberikan barangnya ke Hanoman yang sedang usil ini. Bahkan Si Hanoman tidak sungkan mengejar wanita untuk merebut barang yang diingikannya. Mungkin karena gerakan-gerakan yang simpel dan kaku ini membuat karakter penari begitu kuat. Satu hal lagi yang membuat Tari Rampak Yakso ini begitu istimewa, para penari Tari Rampak Yakso merupakan satu-satunya rombongan group penari yang memasuki arena pemotongan rambut gimbal di Candi Arjuna. Sedangkan kelompok penari lain yang sangat banyak itu melakukan pertunjukan di lapangan saat acara pemotongan rambut gimbal berlangsung. Wow indahya negeriku!

http://www.wijanarko.net/2011/09/sisa-dieng-culture-festival-2011-tari.html
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top