GuidePedia

0
http://4closurefraud.org/wp-content/uploads/2012/02/citibankWeSTEAL.jpg

Belum selesai masalah Karyawan Menor Citibank menilep Uang 17 Milyar sekarang Nasabah mati mengenaskan di kantor Citibank. ngeri jadi nasabah Citibank.


Selengkapnya

Jakarta - Bendahara Umum DPP Partai Pemersatu Bangsa (PPB), Tubagus menyatakan, kepolisian menemukan bukti adanya dugaan tindak pidana terhadap Irzen Octa (50), Sekretaris Jenderal PPB. Polisi menemukan bercak darah di sebuah ruangan di kantor Citibank di lantai 5 Menara Jamsostek, Jakarta Selatan.

"Polisi sudah mengambil sampel darah dan memfotonya. Darah itu ada di gorden dan dinding di ruangan kantor Citibank, di mana Octa ditemukan," jelas Tubagus saat dihubungi wartawan, Kamis (31/3/2011).

Tubagus dari awal melihat keganjilan dalam kematian korban. Menurutnya, dari hidungnya, korban mengeluarkan darah.

"Tangan kanannya juga memar," katanya.

Tubagus mengatakan, dirinya sempat melihat jasad korban di kantor Citibank. Tubagus saat itu mendatangi lokasi karena mendapat panggilan telepon dari nomor handphone korban.

"Sebelumnya saya SMS sekitar pukul 11.00 WIB, tapi nggak dibalas juga," katanya.

Sekitar pukul 12.05 WIB, Tubagus mendapat panggilan telepon dari nomor handphone korban. Tanpa basa-basi, Tubagus langsung cuap-cuap di telepon, tanpa mengetahui siapa yang berbicara dengannya di balik telepon korban.

"Rupanya bukan Octa. Orang itu mengaku bernama Arifin Lukman, Supervisor Citibank. Dia ini sudah jadi tersangka," ujarnya.

Kepada Tubagus, Arifin meminta nomor telepon keluarga Octa. Tubagus kemudian curiga dan menanyakan maksud Arifin mempertanyakan nomor keluarganya itu.

"Dia bilang, dia mau ngasih tahu keluarganya karena Octa pingsan," katanya.

Karena tidak mengetahui kontak keluarga korban, Tubagus lantas mendatangi kantor Citibank. Tubagus baru tiba di kantor Citibank sekitar pukul 13.00 WIB.

"Lalu saya dibawa ke satu ruangan di kantor Citibank," ujarnya.

Di dalam ruangan itu, korban sudah tergeletak di lantai. Posisi meja dimiringkan untuk menggeletakkan korban.

"Saya bilang ke mereka, 'kalian ini tidak manusiawi, ada orang pingsan kok nggak langsung dibawa ke rumah sakit'," cetusnya.

Melihat hal itu, Tubagus lalu menghubungi sejumlah temannya. Tidak berapa lama, dua rekannya di partai datang dan mengecek kondisi korban.

"Pas dicek nadinya udah nggak ada denyutnya. Dadanya juga gak gerak, tangannya sudah menghitam," katanya.

Tubagus menduga, korban sudah tewas satu jam sebelumnya. Melihat hal itu, Tubagus lalu menghubungi Polres Jakarta Selatan dan Polsek Mampang.

"Ada sekitar 20 orang yang datang," katanya.

Korban kemudian dibawa ke RS Mintohardjo. Namun, dokter RS Mintohardjo menyatakan bahwa korban meninggal dunia.

Atas kejadian ini, pihak Citibank menyampaikan belasungkawa. Citibank menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Atas nama Citibank kami ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada pihak keluarga. Kami bekerja sama dengan keluarga untuk membantu mereka di saat yang sulit ini," ujar Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia, Ditta Amahorseya, kepada detikcom, Kamis (31/3/2011).

Ditta menyampaikan, saat ini pihaknya tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut. Hal itu dikarenakan polisi masih menyelidiki kasus ini.

"Polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dan akan tidak pantas bagi kami untuk memberikan komentar lebih lanjut atas kasus ini," imbuh Ditta.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top