Jakarta, Wisbenbae.blogspot.com -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada era Presiden B.J. Habibie, Adi Sasono meninggal dunia. Kabar duka tersebut datang dari Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Penanggulangan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat.
"Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun. Telah meninggal dunia Bapak Adi Sasono, hari ini 13 Agustus 2016 pada pukul 17.20. Semoga Allah Swt menempatkan almarhum Bapak Adi Sasono di surga abadi, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman dan ketabahan. Aamiiin. Kami yang berduka sangat mendalam," kata Jumhur Hidayat, Sabtu (13/8).
Menurut Jumhur, pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 16 Februari 1943 silam itu mengabdikan seluruh hidupnya untuk pemberdayaan rakyat.
"Bahkan di saat sakit pun, beliau lupakan bila sedang mengurusi nasib rakyat. Semoga Allah Swt mencatatnya sebagai amal ibadah yang berkontribusi dalam mengantar almarhum memasuki surga abadi," kata Jumhur.
Ucapan belasungkawa juga datang dari politisi Partai NasDem Akbar Faizal. Dalam akun Twitternya, Akbar menulis "Telah Berpulang Bang Adi Sasono, pada pukul 17.20 hari ini 13 Agustus 2016. Kami mengenangmu sebagai seorang yang tangguh."
Adi Sasono menghabiskan seluruh hidupnya berkecimpung dalam dunia ekonomi kerakyatan. Usai menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, alumnus jurusan teknik sipil Institut Teknologi Bandung tersebut menjabat Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dari tahun 2005 hingga 2009.
Lalu, ia menjabat sebagai Ketua Umum Koperasi Syariah 165, Ketua Umum Koperasi Ekonomi Rakyat Nusantara, Ketua Dewan pengawas Koperasi Selaras, dan jabatan penting lainnya.
Dalam situs http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/, Majalah Far Eastern Economic Review, edisi minggu pertama Desember 1998, bahkan menulis Adi Sasono sebagai The Indonesia's Most Dangerous Man? (Orang Indonesia yang paling Berbahaya?).
Menurut majalah mingguan itu, Adi Sasono dianggap berbahaya dan ditakuti karena kebijakan politik ekonominya, yaitu Ekonomi Kerakyatan, membuat khawatir para pelaku bisnis yang sudah mapan (konglomerat). Sementara majalah the Economist dari Inggris menyebut bapak lima anak tersebut sebagai Robin Hood van Java.
Atas jasanya, mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) itu mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Indonesia sesuai Keppres No.076/TK/TH.1999, tanggal 13 Agustus 1999. Ia juga memperoleh penghargaan Upakarti yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk pengembangan industri kecil pada tahun 1990.
Oleh Lembaga Studi Pembangunan (LSP), Adi Sasono juga mendapatkan penghargaan Agha Khan Award karena menerapkan prinsip membangun tanpa menggusur terkait perencanaan dan pembangunan kota Samarinda.
Indonesia kembali kehilangan sosok yang selalu menjunjung keadilan dalam setiap langkah dan perbuatannya. Selamat jalan Pak Adi Sasono, semoga segala perbuatan dan kebaikanmu dapat menjadi contoh bagi pejabat Indonesia saat ini.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook