GuidePedia

0

Sejak Martunis diterima di tim U-19 Sporting Lisbon, Sarbini, ayah kandungnya selalu berpesan harus disiplin mengikuti latihan dan semangat dalam setiap kegiatan selama berada di Protugal.

"Saya selalu mengingatkan Martunis, harus disiplin, harus tepat waktu dalam setiap latihan, jangan malas, supaya cita-citanya tercapai, kami sekeluarga selalu mendoakan," kata Sarbini, ayah kandung Martunis

Selain itu, meski hidup negeri orang, Sarbini tidak lupa berpesan kepada anaknya yang selamat dari dahsyatnya gelombang Tsunami itu, jangan sampai lupa shalat lima waktu dan membaca Qur'an selama tinggal di Protugal.

Martunis dikenal pemuda yang pendiam, baik di rumah dan di sekolah, tapi dia termasuk anak yang taat yang selalu shalat berjamaah.


"Ke mana pun kamu pergi, jangan tinggal shalat dan baca Qur'an," ujar Sarbini.

Diakuinya, Martunis sangat ingin menjadi pemain bola seperti ayah angkatnya, Cristiano Ronaldo. Selama di Aceh, Martunis setiap sore ikut latihan bola dan futsal bersama teman-teman di salah satu klub lokal Aceh.

Kini mimpinya unttuk bermain diklub CR7 memulai karir sudah terwujud. Dia diterima untuk bergabung di akademi Sporting.

"Jangan puas dulu sampai di situ, harus berjuang dan terus berusaha untuk menjadi pemain bola yang sukses ditingkat internasional," pesan Sarbini kepada Martunis saat meninggalkan Aceh.

Dikutip dari wikipedia.org, Martunis yang lahir di Banda Aceh, 10 Oktober 1997 adalah salah satu anak Aceh korban tsunami Desember 2004 yang dikenal karena mendapat simpati dari bintang-bintang sepak bola Portugal dan menjadi anak angkat Cristiano Ronaldo (CR7)

Martunis selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung. Kemudian ia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya, tapi nahas, kasur itupun tenggelam. Lalu ia memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup. Ia selamat setelah terseret arus tsunami yang kembali lagi ke laut dan terdampar di kawasan rawa-rawa dekat makam Teungku Syiah Kuala. Setelah 21 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal, beredar di stasiun televisi Eropa.

Bocah kurus berkulit hitam itupun menarik simpati bintang top sepak bola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Gilberto Madail, ketua Federasi Sepak Bola Portugal. Akhirnya Federasi Sepak Bola Portugal mengundang secara resmi Martunis ke negaranya. (sbb/dakwatuna)


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top